Menuju konten utama

Presiden Filipina Duterte Pensiun Politik: Anaknya Maju Capres?

Rodrigo Duterte akan mundur dari politik dan tidak jadi maju sebagai calon wakil presiden Filipina. 

Presiden Filipina Duterte Pensiun Politik: Anaknya Maju Capres?
Presiden Filipina Rodrigo Duterte berbicara selama pertemuan dengan Satuan Tugas Antar-Lembaga untuk Penyakit Menular yang Muncul di istana kepresidenan Malacanang di Manila, Filipina pada Selasa 24 Agustus 2021. King Rodriguez/ Divisi Fotografer Kepresidenan Malacanang via AP

tirto.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte (76) baru saja memutuskan kalau dia ingin pensiun dari dunia politik. Padahal bulan lalu, dia berencana maju sebagai calon wakil presiden. Sebab, berdasarkan konstitusi Filipina, seorang presiden hanya boleh menjabat satu kali selama enam tahun.

Sebagaimana dilaporkan BBC News, Duterte akan mundur dari politik karena alasan "sentimen yang luar biasa dari orang Filipina adalah bahwa saya tidak memenuhi syarat".

Pengumuman itu ia lakukan di saat dia diharapan untuk mendaftarkan pencalonannya sebagai calon wakil presiden. Namun dia mengatakan, pencalonan itu "akan menjadi pelanggaran konstitusi untuk menghindari hukum, semangat konstitusi".

Kendati demikian, juru bicaranya Harry Roque mengatakan, hal tersebut tidak sepenuhnya mengesampingkan peran politik Duterte untuk ke depannya. "berarti bahwa dia tidak tertarik pada wakil presiden lagi-apakah dia akan benar-benar pensiun dari politik atau tidak, saya harus mengklarifikasi hal ini dengan dia".

Di saat isu Duterte ingin maju lagi dalam pemilihan sebagai cawapres, spekulasi tentang dia akan mencari pasangan yang lemah secara politik berkembang luas. Dia juga secara terbuka memikirkan kalau seandainya menjadi wapres, maka dia akan kebal dari penuntutan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) karena memimpin "perang melawan narkoba" brutal yang telah menewaskan ribuan orang di Filipina.

Washington Post melaporkan, Duterte menenami mantan ajudannya, senator Christopher Lawrence “Bong” Go untuk mengajukan pencalonan dalam pemilihan nasional dan mendukungnya sebagai wakil presiden. Pers lokal pun terkejut dengan langkah tersebut.

Dengan mengutip berbagai hasil survei, Duterte berkesimpulan kalau sebagian orang Filipina percaya kalau pencalonannya sebagai wakil presiden tidak berpijak pada konstitusional.

“Jadi dalam ketaatan pada kehendak rakyat, yang bagaimanapun juga menempatkan saya di kursi kepresidenan bertahun-tahun yang lalu, sekarang saya mengatakan kepada warga negara saya: Saya akan mengikuti apa yang Anda inginkan, dan hari ini saya mengumumkan pengunduran diri saya dari politik,” katanya.

Anak Rodrigo, Sara Duterte Maju Capres Filipina?

Duterte memiliki seorang putri yang juga terjun di dunia politik bernama Sara Duterte Carpio. Ia yang kini menjadi walikota selatan Davao telah memberikan pesan beragam terhadap pencalonan diri untuk jabatan tinggi.

Pada bulan lalu, Sara Duterte mengatakan, dia tidak akan mengikuti pemilu karena ia dan ayahnya bersepakat, hanya satu di antara mereka yang akan maju dalam pemilihan presiden 2022 mendatang. Kendati demikian, Sara nyaris memimpin setiap jajak pendapat yang dilakukan tahun ini.

Menurut organisasi hak asasi manusia Amnesty International, selama enam bulan pertama Duterte naik sebagai presiden, dilaporkan lebih dari 7.000 orang tewas oleh polisi atau penyerang bersenjata tidak dikenal. Ini terutama terjadi karena perangnya melawan narkoba.

Pada Juni lalu, Jaksa ICC mengajukan permohonan untk membuka penyelidikan penuh atas pembunuhan perang narkoba di Filipina, dengan mengatakan kejahatan terhadap kemanusiaan bisa saja dilakukan.

Maka daripada itu, muncul spekulasi, apabila Sara Duterte terpilih sebagai presiden, maka sejumlah pendapat mengatakan, dia kemungkinan akan melindungi ayahnya dari tuntutan pidana di Filipina dan dari jaksa ICC.

Sebuah faksi dari partai berkuasa, PDP-Laban (Partai Demokratik Filipina-Kekuatan Rakyat) sebelumnya mendukung Christopher Lawrence “Bong” Go sebagai presiden, sementara Duterte diminta untuk maju sebagai wakilnya.

Namun demikian, Go tidak secara tegas menerima pencalonan tersebut, tetapi langkahnya untuk menggantikan Duterte membuka pintu untuk kemitraan dengan kandidat presiden lain.

Pacquiao Daftar Jadi Capres Filipina

Sementara itu, petinju Manny Pacquiao mencalonkan diri untuk pemilihan Presiden Filipina. Pendaftaran yang berlangsung selama seminggu ini biasanya berlangsung meriah dengan kerumunan besar, tetapi pada tahun ini, acara digelar sederhana karena pembatasan pandemi Covid-19.

Reuters melaporkan, dalam pendaftaran itu, Pacquiao ditemani istri serta pasangannya, wakil ketua DPR Lito Atienza. Mereka menyerahkan sertifikat pencalonan ke badan pemungutan suara. Pacquiao pun menyampaikan beberapa patah kata kepada media tentang rencananya untuk Filipina apabila terpilih nanti.

"Prioritas saya adalah menyelesaikan pandemi sehingga kami dapat mendorong ekonomi ke pemulihan," kata Pacquiao.

Kedatangan Pacquiao disambut puluhan pendukung yang menanti di pinggir jalan dan mengibarkan spanduk bertuliskan "Lawan, Pacman."

Ia mengaku tidak terganggu dengan hasil survei yang menunjukkan kalau dia berada di urutan keempat di antara calon presiden yang lebih disukai, sembari mengatakan: "Suara orang miskin belum didengar."

Pacquiao adalah salah satu petinju terhebat sepanjang masa dan satu-satunya pria yang memegang gelar dunia di delapan divisi berbeda. Ia pensiuan dari dunia tinju pada September lalu untuk ikut dalam kontestasi pemilihan presiden. Sebelumnya, ia adalah anggota kongres dua periode dan saat ini menjadi senator.

Baca juga artikel terkait RODRIGO DUTERTE atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya