Menuju konten utama

Presiden Dorong BPN Selesaikan 9 Juta Sertifikat Lahan

Presiden Jokowi mendorong Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar terus bekerja keras menyelesaikan target 9 juta lahan tersertifikasi pada tahun 2019.

Presiden Dorong BPN Selesaikan 9 Juta Sertifikat Lahan
Presiden Joko Widodo mengenakan Jaket Bomber saat menyampaikan tanggapan terkait unjuk rasa 4 November di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (5/11). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan 2.550 sertifikat tanah kepada masyarakat di empat kabupaten di Jawa Tengah. Empat kabupaten itu adalah Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga dan Wonosobo. Dengan rincian 1.000 sertifikat untuk warga Cilacap, 500 orang Banjarnegara, 550 orang Purbalingga dan 500 orang Wonosobo.

Presiden Jokowi menekankan pentingnya kepemilikan sertifikat untuk masyarakat di Indonesia sebagai upaya menekan tingkat kasus sengketa lahan.

"Ini penting sekali sudah 72 tahun kita merdeka total bidang tanah 126 juta di Indonesia tapi yang tersertifikat baru 46 juta, memang masih banyak sekali dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote harus kita selesaikan," kata Presiden di Pendopo Wilaya Kusuma Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (15/6/2017).

Untuk itu, Jokowi mendorong Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar terus bekerja keras menyelesaikan target 9 juta lahan tersertifikasi pada 2019.

"Karena ini ditunggu rakyat, semua nunggu. Saya enggak mau nunggu lagi, satu tahun dua tahun tiga tahun empat tahun lima tahun enam tahun ngurus sertifikat enggak rampung-rampung," kata Jokowi dikutip dari Antara.

Presiden juga berpesan kepada masyarakat agar menjaga dengan baik sertifikat yang telah didapatkan itu.

Jokowi juga mengatakan apabila ada masyarakat yang ingin mengagunkan sertifikat itu ke bank, maka masyarakat harus memperhitungkan dengan matang kemampuan membayar sehingga tidak terjadi gagal bayar yang mengakibatkan sertifikat itu disita bank.

Kendati demikian, Jokowi mendukung apabila ada masyarakat yang menggunakan dana pinjaman dari bank itu untuk keperluan yang lebih produktif sebagai modal kerja dan investasi.

Baca juga artikel terkait SENGKETA LAHAN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto