Menuju konten utama

Presiden Ajak Selesaikan Konflik Secara Damai

Presiden Jokowi menegaskan, sudah saatnya dunia memahami bahwa penyelesaian konflik melalui militer justru akan menciptakan masalah yang lebih besar. Untuk itu, Presiden Jokowi menekankan bahwa penyelesaian berbagai konflik harus dilakukan secara damai dan hal tersebut harus menjadi pilihan utama.

Presiden Ajak Selesaikan Konflik Secara Damai
Presiden Joko Widodo. Antara foto/Setpres.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, penyelesaian berbagai konflik secara damai harus menjadi pilihan utama. Presiden juga mengatakan, sudah saatnya pula dunia memahami bahwa penyelesaian konflik melalui militer justru akan menciptakan masalah yang lebih besar.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-7 berlangsung di Shima Kanko Hotel the Classic, Shima Jepang, pada Jumat pagi (27/5/2016) waktu setempat.

"Penyelesaian militer atau penggunaan kekerasan justru akan menumbuhkan kekerasan lainnya, seperti ekstremis dan bahkan krisis kemanusiaan," kata Presiden Jokowi saat menjadi "lead speaker" yang dimoderatori oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, di Shima, Jepang, Jumat (27/5/2016).

Untuk itu, Presiden menyatakan bahwa Indonesia siap menjadi motor demi terciptanya dunia yang damai sejahtera.

"Indonesia siap menjadi motor terciptanya Asia dan dunia yang damai dan sejahtera," kata Presiden yang didampingi oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menekankan bahwa Indonesia tidak ingin Asia menjadi wilayah yang penuh konflik dan menjadi ajang power projection negara-negara besar.

"Indonesia juga ingin menekankan bahwa semua negara, saya ulangi, semua negara tanpa terkecuali, harus menghormati hukum internasional," tegas Presiden Jokowi.

Presiden juga menjelaskan, tanpa adanya penghormatan terhadap hukum internasional, maka perdamaian dan stabilitas negara tidak akan dapat tercipta.

Menurut Presiden, dunia sudah tidak berjalan secara bipolar dan sudah banyak negara-negara berkembang (emerging countries) yang berpotensi dan terbukti mampu memberikan kontribusi yang besar kepada dunia.

Untuk itu, Presiden Jokowi mengusulkan agar dunia ditata dengan melibatkan negara-negara berkembang atau emerging countries. (ANT)

Baca juga artikel terkait KTT G-7

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Abdul Aziz