Menuju konten utama

Prediksi One Piece 971 (Chapter Terbaru): Siapa Pengkhianat Oden?

Dalam One Piece chapter terbaru, 971, mungkin saja pengkhianat di kubu Oden akan terungkap.

Prediksi One Piece 971 (Chapter Terbaru): Siapa Pengkhianat Oden?
Cover Film One Piece. FOTO/wikipedia

tirto.id - Chapter terbaru Manga One Piece, yaitu Chapter 971, baru dirilis di MangaPlus pada Minggu, 16 Februari 2020. Adanya jeda pada pekan ini membuat penggemar karya Eiichiro Oda dibuat menunggu, siapakah sebenarnya pengkhianat di kubu Kozuki Oden yang memberi keuntungan besar untuk Kurozumi Orochi dan Kaido.

Selama ini, sudah disinggung tentang kemungkinan adanya pengkhianat di Keluarga Kozuki. Hal ini kemudian diulang oleh Kaido dalam pembicaraannya dengan Oden di Chapter 970, "Oden vs Kaido". Ketika itu, Oden tidak menyangka, Kaido sudah bersiap menyambut pertarungan dengannya.

Dalam perhitungan Oden, hanya dia, keluarganya, dan Akazaya Nine yang tahu rencana matang menyerbu Orochi. Oden bahkan berkata, dia memperkirakan Kaido tengah mabuk berat di Onigashima, dan ia akan dengan mudah memenggal kepala sang naga.

Jawaban Kaido mengejutkan, "Mungkin aku punya mata-mata di kastilmu". Hal ini membuka kemungkinan bahwa pengkhianat yang dimaksud memang adalah salah satu dari Akazaya Nine.

Dugaan bahwa pengkhianat itu adalah Shinobu tidak beralasan. Pasalnya, Shinobu justru menjadi tokoh kunci. Dia yang mendengar percakapan rahasia Orochi dan Oden di Chapter 969, yang membuat Oden rela menunggu selama lima tahun untuk menyerang istana sang shogun palsu.

Selain itu, di Chapter 970, Shinobu menjelaskan, ia sempat bertahan di Istana yang diduduki Orochi, dengan keyakinan suatu saat nanti Klan Kozuki akan kembali menguasai Negeri Wano. Ketika Oden dan Akazaya Nine kemudian ditangkap oleh Orochi dan Kaido, Shinobu diselamatkan oleh ucapan Oden, yang mengaku tidak mengenalnya.

Kanjuro, Kiku, atau Denjiro?

Kemungkinan bahwa pengkhianat itu salah satu dari Kanjuro, Kiku, atau Denjiro lebih terbuka. Ada satu sosok di Chapter 970 yang menusuk Ashura Doji dari belakang ketika ia lengah. Sosok tersebut tanpa sarung tangan, sehingga bukanlah King, anak buah utama Kaido.

Sosok ini mungkin saja Denjiro. Jika benar demikian, mungkin saja Denjiro adalah agen ganda, yang bisa berpihak kepada Oden atau Orochi. Jika kemudian Denjiro memang adalah Kyoshiro, bisa jadi keputusannya berkhianat adalah untuk membuka kelengahan Orochi, ketika ia sudah demikian dipercaya oleh sang shogun palsu.

Sosok tersebut mungkin pula Kanjuro, mengingat desas-desus adanya pengkhianat sudah muncul sejak Kin'emon, Momonosuke, dan Kanjuro mendarat di Pulau Zou. Ketika itu, cukup aneh Jack bisa mencapai Zou dan mengetahui keberadaan Raizo di pulau tersebut, jika tidak ada "orang dalam". Fakta bahwa Kanjuro sempat ditahan oleh Donquixote Doflamingo justru membuat kemungkinan dirinya lebih besar.

Sosok terakhir yang mungkin berkhianat adalah Kikunojo. Dia, Kanjuro, Kin'emon, dan Raizo dilempar ke masa depan oleh Kozuki Toki dengan Toki Toki no Mi. Hanya Kikunojo yang tetap tinggal di Negeri Wano, sementara yang lain berangkat ke Pulau Zou.

Namun, kemungkinan lain adalah, sosok pengkhianat itu sebenarnya tidak ada. Pasalnya, Orochi memiliki Kurozumi Higurashi yang dengan kekuatan Mane Mane no Mi miliknya bisa menyamar jadi siapa pun. Higurashi pernah mengubah diri jadi Oden. Oleh karenanya ia bisa menyelinap ke kastil Oden, lantas mengorek informasi dari siapa pun. Atas alasan inilah, Higurashi bisa mengubah diri jadi Momonosuke, padahal Mane Mane no Mi hanya bisa digunakan ketika penggunanya menepuk tubuh calon yang dikloning wajahnya.

Siapa pun pengkhianat yang ada di kubu Kozuki Oden, Chapter 971 yang baru dirilis pekan depan akan menjadi chapter yang epik. Di sini, Kozuki Oden akan direbus hidup-hidup seperti bandit legendaris dalam sejarah Jepang, Ishikawa Goemon. Bagaimana peristiwa sedramatis itu tidak meninggalkan luka dalam hati rakyat Wano akan jadi pertanyaan besar lain.

Baca juga artikel terkait ONE PIECE atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Film
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Agung DH