Menuju konten utama

Prabowo Sebut Belanja Pertahanan RI Masuk yang Terkecil di Dunia

Prabowo mengatakan angka belanja pertahanan Indonesia lebih rendah dibanding negara-negara di kawasan.

Prabowo Sebut Belanja Pertahanan RI Masuk yang Terkecil di Dunia
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto (ketiga kiri) didampingi Danpuspenerbad Mayor Jenderal Dwi Wahyu Winarto (tengah) berjalan saat menghadiri acara penandatanganan dan penyerahan Helikopter Bell 412 ke Pusat Penerbangan Angkatan Darat di Skadron-21/Serba Guna Puspenerbad, Pangkalan Udara Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (27/10/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.

tirto.id - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mengatakan, angka belanja pertahanan Indonesia sudah menjadi salah satu yang terkecil di dunia. Dia sebut, angka belanja pertahanan Indonesia berada di bawah dari 1 persen dari Gross Domestic Product (GDP atau Produk Domestik Bruto/PDB).

“Pemenuhan pertahanan kita sekarang adalah salah satu terkecil di Asia. Program kita sekarang 0,88 persen dari GDP kita. Enggak sampai satu persen,” kata Prabowo saat konferensi pers kegiatan Indo Defence 2022 di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2022).

Prabowo mengatakan, angka belanja Indonesia lebih rendah dibanding negara-negara di kawasan. Ia mencontohkan, Singapura sebesar 3 persen dari GDP; Malaysia berada di angka lebih dari 2 persen. Ia menilai, angka belanja yang kurang memengaruhi posisi Indonesia dalam pengelolaan pertahanan.

“Kita termasuk pengeluaran yang dianggap terkecil dari kawasan kita. Jadi tentunya ini akan memengaruhi totalitas daripada kekuatan kita," kata Prabowo.

Prabowo menambahkan, “Jadi pendekatannya adalah berapa sih nilai kedaulatan kita? Berapa sih nilai kemerdekaan kita?”

Prabowo mencontohkan hasil laut Indoensia mencapai Rp400 triliun atau 25 miliar dolar AS per tahun. Namun belum ada rencana untuk mengeluarkan anggaran setidaknya 2 miliar dolar AS untuk menjaga keayaan laut yang ditaksir mencapai 25 miliar dolar AS per tahun.

Padahal, kata Prabowo, anggaran 2 miliar dolar AS itu untuk membeli kapal maritim patroli hingga satelit. Oleh karena itu, wajar bila Indonesia mengeluarkan anggaran besar di sektor pertahanan untuk menjaga kekayaan alam.

“Jadi kadang-kadang pandangan orang yang menurut saya, ya kurang jeli, kurang logis atau saya tidak tahu, tapi demi kepentingan negara ya menurut saya kita harus mau mengeluarkan cukup untuk menjaga kekayaan kita. Kalau ngak kekayaan kita diambil negara lain," kata Prabowo.

Di saat yang sama, Prabowo menjawab soal rencana pembelian pesawat Rafale dan F-15EX. Ia mengaku, pemerintah terus negosiasi pembelian pesawat meski ada tantangan keuangan negara yang tidak cukup.

Ia pun ngaku pemerintah berharap bisa membeli pesawat dengan sistem kredit.

“Nanti ini terus negosiasi. Tergantung yang akan sangat dipengaruhi oleh terms of finance dan mereka tawarkan kepada kita. Kita jelas minta bahwa kita harus bisa beli dengan istilahnya membayar nyicil begitu. Kemampuan kita tidak bisa sekaligus. Pemerintah selalu mendahulukan pembangunan ekonomi dan sebagainya," tutur Prabowo.

Baca juga artikel terkait PERTAHANAN NEGARA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz