Menuju konten utama

Prabowo Kritik Penghalusan Bahasa Pemerintah Soal Masalah Rakyat

Prabowo mengkritik kebiasaan pemerintah yang kerap menghaluskan bahasa saat menyebut masalah yang sedang dialami masyarakat.

Prabowo Kritik Penghalusan Bahasa Pemerintah Soal Masalah Rakyat
Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto menghadiri acara "Prabowo Menyapa Masyarakat dan Purnawirawan TNI-Polri Jateng-DIY" di Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/2/2019). tirto.id/Irwan A. Syambudi

tirto.id - Calon Presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai pemerintah kerap menggunakan kata-kata dan diksi-diksi yang diperhalus saat menyebut masalah yang sedang dialami masyarakat.

Padahal, menurut Prabowo, pemerintah semestinya memakai bahasa yang apa adanya. Dia memberi contoh, bahasa pemerintah kerap diperhalus ketika menyebut masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Contohnya, kata dia, pemerintah selama ini menggunakan kata "kekurangan gizi" atau "masyarakat pra-sejahtera" untuk menyebut masalah kelaparan dan kemiskinan.

"Maaf, orang Indonesia ini suka bicara basa basi. Suka enggak berani bicara apa adanya, ya kan? Orang lapar dibilang kekurangan gizi, orang miskin dibilang pra-sejahtera," kata Prabowo saat bicara di forum dialog bersama komunitas kesehatan di Hotel Bidakara, Kamis (28/2/2019) sore.

Prabowo mengklaim dirinya tidak suka memakai penghalusan bahasa saat mengungkapkan masalah negara. Misalnya, kata Prabowo, saat ia menyebut Indonesia mengalami kebocoran anggaran, itu bukan penghalusan bahasa. Sebab, menurut dia, memang ada masalah anggaran negara bocor.

"Kalau saya bicara kebocoran, dan ada yang tanya buktinya mana, loh, makanya pilih saya jadi Presiden, nanti saya buktikan," kata dia berkelakar yang disambut tawa peserta acara.

"Dari tax rasio [rasio pajak] saja, kita mendapatkan tambahan yang sekarang uangnya enggak tahu kemana, belum lagi dari kebocoran APBD, APBN," ujar dia.

Prabowo memang kerap berbicara mengenai kebocoran anggaran negara, terutama di masa kampanye Pilpres 2019. Dia pernah menuding APBN setiap tahun rata-rata bocor 25 persen atau nilainya bisa setara Rp500 triliun.

Saat berlaga di Pilpres 2014 lalu, Prabowo juga kerap mengungkapkan soal kebocoran anggaran. Saat itu, dia bahkan menyebut anggarann negara bocor sampai Rp1000 triliun. Namun, banyak pihak mengkritik Prabowo karena pernyataannya mengenai kebocoran anggaran dinilai tidak didasari bukti kuat.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Addi M Idhom