Menuju konten utama

Prabowo: Indonesia Tak Mampu Bersaing Jika Angka Stunting Tinggi

Prabowo mengutip data Walhi yang menyatakan 82 persen lahan di Indonesia sudah dimiliki korporasi.

Prabowo: Indonesia Tak Mampu Bersaing Jika Angka Stunting Tinggi
Capres Prabowo tiba di RSPAD Gatot Soebroto untuk jalani tes kesehatan di Jakarta, Senin (13/8/18). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Bakal calon presiden (capres), Prabowo Subianto mengungkapkan sejumlah paradoks Indonesia sebagai negara yang kaya, tapi gagal menyejahterakan rakyatnya. Salah satunya tingginya angka anak penderita stunting.

"1 dari 3 anak Indonesia mengalami apa yang disebut bank dunia stunting. Jadi fisik dia stunting. Tulangnya tidak kuat. Dan sel otaknya tidak naik," kata Prabowo dalam pidatonya sebagai keynote speaker acara peluncuran buku "Paradoks Indonesia" di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (1/9/2018).

Menurut Prabowo, kondisi yang semacam itu membuat masyarakat Indonesia di masa depan tidak akan mampu bersaing dalam masyarakat modern dunia.

"Jadi kuli saja tidak mampu," kata Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo mengutip data bank dunia yang menyatakan 55 persen warga Indonesia buta huruf fungsional atau functionally illiterate.

"Mereka ini bisa baca huruf, tapi tidak bisa mengerti maksudnya," kata Prabowo.

Tak cuma itu, Prabowo juga mengutip data Walhi yang menyatakan 82 persen lahan di Indonesia sudah dimiliki korporasi.

"Ini juga ketimpangan. Harus ada pemikiran mengatasi masalah ini," kata Prabowo.

Hadir dalam acara ini sejumlah cendekiawan dan tokoh Gerindra. Di antaranya Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo dan Anggota Dewan Pembina Gerindra, Fuad Bawazier.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto