Menuju konten utama

Prabowo Diminta Jelaskan Data Konkret Kebocoran Anggaran Negara

Pernyataan Prabowo mengenai kebocoran anggaran negara hanya akan dianggap pengulangan retorika kampanye saja jika dia tidak memaparkan data konkretnya.  

Prabowo Diminta Jelaskan Data Konkret Kebocoran Anggaran Negara
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyapa buruh saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) ke-20 di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (6/2/2019). ANTARA FOTO/Putra Haryo Kurniawan/hp.

tirto.id - Calon presiden nomor Urut 02 Prabowo Subianto kembali melontarkan kritik mengenai kebocoran anggaran negara. Tak tanggung-tanggung, menurut Prabowo, dalam setahun 25 persen anggaran negara bocor.

Namun, pengajar ilmu politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno berpendapat Prabowo belum memberikan penjelasan secara eksplisit mengenai maksudnya tentang kebocoran anggaran ini.

Tim sukses Prabowo, kata Adi, juga belum menjelaskan secara konkret maksud dan dasar tuduhan tersebut. Sebab, mereka hanya menyatakan kebocoran anggaran terlihat dari banyaknya kepala daerah yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama ini.

"Menurut saya belum ada satu penjelasan yang utuh sebenarnya apa yang dimaksud Prabowo dan timsesnya tentang kebocoran anggaran negara. Berupa apa? Apakah negara makin rugi? Apakah banyak koruptor atau dana negara itu dikorup secara berjamaah? atau bagaimana?," Kata Adi kepada reporter Tirto di Jakarta pada Kamis (7/2/2019).

Adi mengatakan, jika memang Prabowo memiliki data akurat tentang kebocoran anggaran negara seharusnya Ketua Umum Gerindra itu berani melaporkannya ke aparat penegak hukum.

"Kalau punya data mestinya berani, ini kan zaman terbuka ya, enggak ada kampanye-kampanye yang saling tutup menutupi. Kalau ada bukti laporkan saja," ujar dia.

Adi menjelaskan Prabowo seharusnya menunjukkan kebocoran anggaran secara lebih konkret dan sekaligus memberikan contoh kasusnya.

Menurut dia, pernyataan Prabowo tersebut akan mudah dianggap sekedar retorika yang diulang-ulang di masa kampanye Pilpres tanpa didasari bukti kuat. Hal ini karena Prabowo sudah pernah mengungkapkan hal yang sama pada masa kampanye Pilpres 2014.

"Rakyat menunggu kebocoran-kebocoran yang dimaksud Prabowo yang mengakibatkan negara rugi," ujar Adi.

Prabowo mengungkapkan tudingan bahwa anggaran negara bocor 25 persen setiap tahun saat berbicara di acara perayaan ulang tahun ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) pada Rabu (6/2/2019).

Di depan para buruh anggota FSPMI, Prabowo menyatakan kebocoran anggaran negara terjadi karena ada penggelembungan dana pada banyak proyek pemerintah. Dia mengklaim sudah menghitung kisaran kebocoran 25 persen anggaran negara itu.

"Bayangkan, jembatan harganya Rp100 miliar, tapi ditulis [dilaporkan] Rp150 miliar. Ini terjadi terus menerus," kata Prabowo.

Dia memperkirakan, jika total dana APBN mencapai Rp2000 triliun setiap tahun, kebocoran 25 persen tersebut berarti setara dengan Rp500 triliun. "Bayangkan, dengan uang yang ini apa yang bisa kita buat. Kurang lebih kita bisa bangun minimal 200 pabrik," ujar Prabowo.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Addi M Idhom