Menuju konten utama

Prabowo dan Menhan UEA Bahas Kerja Sama Industri Pertahanan

Prabowo Subianto bertemu Menteri Pertahanan UEA H.E. Mohammed Ahmed Al Bowardi Al Falacy, pada Jumat (13/12/2019) dalam rangka memperkuat kerja sama industri pertahanan.

Prabowo dan Menhan UEA Bahas Kerja Sama Industri Pertahanan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) H.E. Mohammed Ahmed Al Bowardi Al Falacy, pada Jumat (13/12/2019), di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat. Kunjungan dilakukan dalam rangka memperkuat kerja sama industri pertahanan Indonesia-UEA.

"Melalui kunjungan ini, Uni Emirat Arab ingin meningkatkan kerja sama pertahanan dengan Indonesia, salah satunya di bidang industri pertahanan,” kata Karo Humas Kementerian Pertahanan Brigjen Totok Sugiharto dalam keterangan tertulis, Jumat (13/12/2019).

Keinginan tersebut, kata dia, ditandai dengan kunjungan Menhan Uni Emirat Arab bersama delegasi ke tiga perusahaan industri pertahanan milik Indonesia, yakni PT Pindad, PT Len Industri, dan PT Dirgantara Indonesia.

Totok menuturkan, Prabowo selaku Menteri Pertahanan RI mengapresiasi kehadiran Menhan UEA.

Ia berharap, kerja sama Indonesia dengan UEA terus meningkat, apalagi kedua negara telah menandatangani dokumen Leter of Intent (LoI) tentang kerjasama pertahanan pada 24 Juli 2019.

Kerja sama meliputi kunjungan antar-pejabat pertahanan, kerja sama pendidikan dan latihan, serta kerja sama industri pertahanan.

"Seiring dengan meningkatnya intensitas kerjasama pertahanan kedua negara tersebut, Indonesia berharap status dan payung hukum kerjasama dapat ditingkatkan dari LoI ke DCA (Defence Cooperation Agreement)," kata Totok.

Menhan RI menegaskan industri pertahanan Indonesia siap bekerjasama dengan industri pertahanan Uni Emirat Arab. Produk-produk industri pertahanan Indonesia seperti senjata buatan PT Pindad sudah teruji kualitasnya dan mampu bersaing dengan produk dari negara - negara lain.

Demikian juga kualitas produk pesawat CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia, di mana Uni Emirat Arab juga telah membeli dan mempergunakan enam tujuh pesawat CN-235 yang dipergunakan untuk keperluan angkut militer dan transportasi VVIP.

Staf Khusus Menteri Pertahanan RI bidang Komunikasi Publik dan Kerja Sama Antar Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak menambahkan, kunjungan kehormatan tidak hanya menindaklanjuti soal letter of intent, tetapi juga kunjungan Presiden RI Joko Widodo pada September 2015 lalu.

"Salah satu bentuk kerja sama adalah joint production industri pertahanan antar-dua negara, bentuk kerja sama ini strategis untuk mempererat hubungan kedua negara dan memperkuat pertahanan kedua negara," kata Dahnil.

Selain itu, kata Dahnil, pembahasan juga soal program belajar perwira dari kedua negara.

“Program pendidikan dan pertukaran taruna dan perwira untuk belajar di UEA dan Indonesia pun akan segera diimplementasikan," kata Dahnil.

Baca juga artikel terkait PERTAHANAN NEGARA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz