Menuju konten utama

PPP Pecah Suara, Fahri Hamzah Sebut Karena Jokowi

"Itu efek daripada konflik masa lalu yang sebenarnya pekerjaan rumah yang tidak diselesaikan oleh pemerintahan Pak Jokowi juga kelahiran kubu Romi."

PPP Pecah Suara, Fahri Hamzah Sebut Karena Jokowi
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah memberikan keterangan pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/3/2018). tirto.id/Lalu Rahadian

tirto.id - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan bahwa salah satu faktor mengapa Muktamar PPP memilih paslon 02 Prabowo-Sandiaga adalah karena Presiden Joko Widodo tak bisa menyelesaikan konflik masa lalu yang tak kunjung dirampungkan.

"Itu efek daripada konflik masa lalu yang sebenarnya pekerjaan rumah yang tidak diselesaikan oleh pemerintahan Pak Jokowi juga kelahiran kubu Romi," kata Fahri di kompleks DPR RI, Kamis (29/11/2018).

Kendati tak bisa membaca konflik dengan mudah, Fahri mengatakan, dirinya yakin memang basis massa PPP lebih condong ke kubu Prabowo Sandiaga.

"Saya kira basis identifikasinya dugaan saya itu pasti lebih kuat kepada Pak Prabowo gitu loh, ini wajar sekali karena memang pada dasarnya PPP itu hubungannya dengan kelompok Pak Prabowo itu sangat kuat dari awal," kata Fahri.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Muktamar Jakarta memutuskan untuk mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di Pilpres 2019. Keputusan itu merupakan salah satu rekomendasi hasil musyawarah kerja nasional (Mukernas) III yang digelar PPP kubu Muktamar Jakarta, pada 15-16 November 2018.

"Terkait pemilu presiden 2019, PPP hasil Muktamar Jakarta sepakat untuk berjuang bersama dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 02," kata Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP kubu Muktamar Jakarta, Humphrey R Jemat, di Jakarta, pada Jumat (16/11/2018) seperti dikutip Antara.

Baca juga artikel terkait PPP atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Yulaika Ramadhani