Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Potensi COVID Meningkat, Jokowi Ingatkan Masyarakat untuk Vaksin

Presiden Jokowi kembali mengingatkan masyarakat agar melakukan vaksinasi mengingat kasus COVID-19 kembali naik.

Potensi COVID Meningkat, Jokowi Ingatkan Masyarakat untuk Vaksin
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat penyerahan zakat ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/3/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

tirto.id - Presiden Joko Widodo kembali mengimbau masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi COVID-19 dosis pertama hingga booster kedua. Hal itu merupakan salah satu upaya dalam menghadapi penyebaran virus Corona yang kembali meningkat.

“Saat ini penyebaran Covid mulai agak meningkat, namun kita (publik) tidak perlu menyikapinya secara berlebihan. Saya mengingatkan kembali pentingnya vaksinasi, baik vaksinasi pertama dan kedua, maupun booster pertama dan kedua,” ucap Jokowi pada Rabu, 19 April 2023, di Istana Kepresidenan Bogor.

Jokowi juga menyatakan agar masyarakat tetap waspada dan mengikuti anjuran pemerintah untuk menekan kasus COVID-19 dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti dalam hal penggunaan masker jika sedang merasa sakit dan mencuci tangan usai berkegiatan.

“Saya meminta bagi mereka yang merasa flu atau demam agar menggunakan masker, demikian juga dengan yang memiliki komorbid gunakanlah masker, dan jika bertemu dengan lansia juga sebaiknya menggunakan masker,” lanjut kepala negara.

Kasus COVID-19 Potensi Naik

Kementerian Kesehatan menyatakan ada kemungkinan peningkatan kasus COVID-19 usai Lebaran tahun ini, namun kementerian akan mengantisipasi kemungkinan tersebut.

“Kami menyiapkan mitigasi dan antisipasi. Jadi bisa saja terjadi peningkatan kasus, tapi kanu berharap parameter yang lain itu tetap terkendali,” ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, Senin, 17 April 2023.

Selama keterisian rumah sakit dan angka kematian masih di bawah standar, maka kondisi COVID-19 di Indonesia masih terkendali.

Per 17 April, Kementerian Kesehatan melaporkan ada tujuh kasus varian baru Arcturus atau subvarian Omicron XBB.1.16, yang diduga memicu peningkatan kasus di sejumlah negara. Syahril menyampaikan hingga saat ini varian Arcturus belum mendominasi di Indonesia sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan.

Di sejumlah negara yang mengalami peningkatan, varian Arcturus masih dikategorikan dalam pengawasan sehingga belum menjadi perhatian serius.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz