Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Positif & Kematian COVID-19 Naik Dua Kali Lipat dalam Enam Pekan

Indonesia memiliki 30 ribu kasus positif tambahan pada seminggu terakhir.

Positif & Kematian COVID-19 Naik Dua Kali Lipat dalam Enam Pekan
Seorang tenaga kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 di Lapangan Taruna Remaja, Kota Gorontalo, Gorontalo, Sabtu (9/4/2022). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/wsj.

tirto.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengumumkan bahwa kasus positif COVID-19, kasus aktif, dan kasus kematian akibat virus menular tersebut mengalami kenaikan kurang lebih dua kali lipat dalam enam pekan terakhir.

Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara atau Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual bertajuk “Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia Per 10 November 2022”, yang disiarkan langsung via kanal YouTube BNPB Indonesia pada Kamis (10/11/2022) sore.

“Dalam enam minggu terakhir, baik kasus positif, kasus aktif, dan kematian, mengalami kenaikan kurang lebih dua kali lipat. Indonesia memiliki 30 ribu kasus positif tambahan pada seminggu terakhir,” tutur dia.

Lanjut Wiku, jika dibandingkan pada enam pekan sebelumnya, angkanya berkisar antara 12-19 ribu kasus positif COVID-19 tiap pekannya. Jumlah kasus aktif juga meningkat menjadi 37 ribu kasus, di mana sebelumnya berkisar antara 17-24 ribu kasus aktif.

“Perlu perhatian pada jumlah kematian pada seminggu terakhir yaitu sebanyak 232 kematian. Dibandingkan minggu-minggu sebelumnya yang berkisar antara 70 sampai dengan 160 kematian,” sambung dia.

Selain itu, Wiku mengatakan bahwa sepanjang tahun 2022 Indonesia berhasil mempertahankan persentase kesembuhan terkait COVID-19 dengan rata-rata 95 persen. Bahkan dalam enam pekan terakhir, kesembuhan stabil di angka 97 persen.

“Dengan kesembuhan yang masih tinggi, angka keterisian tempat tidur di tingkat nasional juga dapat ditekan untuk tetap di angka 10 persen dengan 57 ribu tempat tidur tersedia. Selanjutnya, jika melihat pada positivity rate mingguan, angkanya terus mengalami peningkatan dalam enam minggu terakhir,” tambah dia.

Per 6 November, ujar Wiku, angka perbandingan antara jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah tes yang dilakukan (positivity rate) mingguan sebesar 16 persen, lebih tinggi jika dibanding dengan enam pekan sebelumnya yang hanya lima persen. Hal ini dapat terjadi karena orang yang melakukan tes COVID-19 (testing) COVID-19 adalah hanya orang yang bergejala atau kontak erat, dan bukan orang sehat.

Oleh karena itu, lebih lanjut dia, kemungkinan untuk angka positivity rate-nya menjadi lebih tinggi. Adapun jumlah testing mingguan juga saat ini fluktuatif di angka 60-70 persen dari target Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

“Dan perlu diingat, bahwa adanya tren peningkatan dalam enam minggu terakhir ini perlu ditangani lebih lanjut baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Utamanya di tingkat provinsi,” kata Wiku.

Kemudian dia menyebut dari lima provinsi dengan penambahan kasus positif COVID-19 mingguan tertinggi, Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta menjadi yang tertinggi dengan kasus positif mingguan sebanyak 11.422. Lalu, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menjadi yang tertinggi untuk kematian akibat COVID-19, yaitu 63 kematian mingguan.

Wiku menambahkan, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi yang tertinggi untuk keterisian rumah sakit COVID-19 (bed occupancy ratio/BOR). Yaitu sebanyak 22,83 persen.

Baca juga artikel terkait KASUS COVID-19 atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri