Menuju konten utama

Posisi Utang PLN Sentuh Rp394 Triliun, Tahun Ini akan Tambah Lagi

PT PLN berencana akan mengajukan penambahan utang senilai 1-2 miliar dolar AS pada kuartal 3 dan 4 tahun 2019.

Posisi Utang PLN Sentuh Rp394 Triliun, Tahun Ini akan Tambah Lagi
Petugas PLN Unit Induk Pusat Pengaturan Beban (UIP2B) Gandul melakukan inspeksi harian berupa thermovisi atau pengukuran suhu panas pada paralatan kelistrikan yang ada di UIP2B Gandul Depok, Jawa Barat, Kamis (23/5/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

tirto.id - PT PLN mencatat posisi utang perusahaan setrum pelat merah itu sudah mencapai Rp394 triliun per kuartal I (Q1) 2019. Jumlah itu tercatat lebih tinggi dari posisi utang PLN pada 2018 yang berada di kisaran Rp387,4 triliun.

Plt Direktur Utama PLN, Djoko Abumanan mengatakan nilai utang PLN meningkat sekitar 27,67 persen dari posisi terakhir pada tahun 2014.

Dalam penjelasannya, Djoko mencatat, sejak akhir 2015 sampai Maret 2019, secara kumulatif utang PLN meningkat sebesar Rp160,7 triliun.

Namun, menurutnya, jumlah utang itu masih aman sebab penambahannya jauh lebih rendah dari penyerapan investasi yang mencapai Rp334,7 Triliun. Artinya, sumber perdanaan PLN dinilai masih lebih banyak berasal dari internal.

“Penambahan pinjaman PLN jauh lebih rendah dibandingkan tambahan penyerapan investasi sebesar Rp 334,7 triliun. Ini menunjukkan keuangan PLN yang sehat,” kata Djoko kepada wartawan usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI di Gedung DPR, Jakarta pada Kamis (27/6/2019).

Sementara Direktur Keuangan PT PLN, Sarwono Sudarto mengatakan, pada 2019, PLN diperkirakan masih akan menambah utang pada Q3 atau Q4. Sebabnya, Sarwono menuturkan banyak investasi yang perlu dibayarkan oleh PLN.

Dia memprediksi bila keuangan PLN masih berada dalam keadaan cukup baik maka jumlah pinjaman yang akan diajukan pada tahun ini mencapai 1-2 miliar dolar AS.

“Tahun ini akan nambah lagi [utang], mungkin [pada] kuartal 3 atau 4 karena mulai bayar banyak. Bayar investasi. Dulu saya katakan, investasi kita tiap tahun antara Rp80-90 triliun. Sekarang baru 40 persen sisanya nanti cukup banyak utang juga,” ucap Sarwono kepada wartawan.

Baca juga artikel terkait PLN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom