Menuju konten utama

Polri Ungkap Motif Penembakan 2 Anggota Polisi di Tol Kanci-Pejagan

Kapolri Tito Karnavian mengatakan, motif penembakan petugas di tol Tol Kanci-Pejagan yaitu karena mertua pelaku ditangkap kurang lebih sebulan lalu.

Polri Ungkap Motif Penembakan 2 Anggota Polisi di Tol Kanci-Pejagan
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan keterangan mengenai penindakan terduga teroris seusai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/5/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap motif pelaku penembakan petugas patroli jalan raya (PJR) di Tol Kanci-Pejagan, pada Jumat (25/8/2018) lalu.

“Motifnya karena mertuanya ditangkap, mertuanya anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap lebih kurang sebulan yang lalu, jadi dia balas dendam,” kata Tito di Jakarta, Jumat (31/8/2018).

RS, salah satu pelaku, merupakan menantu dari terduga teroris AS yang juga diduga terlibat dalam jaringan JAD Cirebon.

AS sebelumnya telah diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Perumnas, Kota Cirebon, pada Selasa (10/7/2018) sekitar pukul 20.30 WIB.

Tito mengatakan, kepolisian sudah mengetahui bahwa ketiga pelaku terafiliasi sebagai anggota JAD. Dua dari tiga pelaku sempat tertembak oleh polisi dan pergi ke rumah sakit daerah Slawi, Jawa Tengah.

“Pelaku mengaku sebagai anggota Polri yang ditembak penjahat. Setelah tiga jam perawatan, kemudian dia langsung lari," jelas Tito.

Tito mengaku pihaknya telah mengetahui informasi para pelaku.” Kita sudah tahu rumahnya, keluarganya, kita sudah memetakan semua,” jelas dia.

Selain itu, Tito meminta kepada jajarannya untuk menangkap pelaku dalam keadaan hidup atau mati.

"Kita terus melakukan pengejaran kepada yang bersangkutan. Lebih dari 100 anggota diminta untuk mengejar pelaku. Kita tidak akan mengambil risiko yang bersangkutan hidup atau mati, harus tertangkap," tegas dia.

Diketahui, dua petugas PJR Ditlantas Polda Jawa Barat, Aiptu Dodon Kusdianto dan Aiptu Widodo Harjana menjadi korban penembakan orang tak dikenal, Jumat (24/8/2018). Kedua korban ditembak saat berpatroli di Km 224 Tol Kanci-Pejagan.

Kejadian bermula ketika mereka melihat tiga orang pemuda yang duduk di pinggir tol sekitar pukul 21.30 WIB. Saat didatangi dan ditanya oleh kedua petugas, ketiga orang tersebut justru melawan.

“Aiptu Widi menanyakan tujuan tiga orang tersebut duduk di pinggir tol. Tanpa menjawab pertanyaan, salah satu dari tiga orang tersebut langsung menembak Aiptu Widi dan sempat dibalas oleh Aiptu Dodon," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/8/2018).

Para pelaku langsung melarikan diri dan kedua korban dibawa ke RS Mitra Plumbon Cirebon untuk mendapat penanganan medis.

Akibat peristiwa itu, Aiptu Widi masih menjalani perawatan intensif karena terkena luka tembak di bagian dada kanan serta di telapak tangan kiri.

Sedangkan Aiptu Dodon dirujuk ke RS Polri Kramat Jati Jakarta, Sabtu (25/8/2018) malam, karena lukanya tergolong serius. Dodon mengalami luka tembak di bagian dada kanan, kiri dan di bagian leher.

Aiptu Dodon akhirnya meninggal dunia pada Selasa (28/8/2018) karena luka tersebut. Dodon dinaikkan pangkat menjadi Ipda Anumerta karena gugur saat menjalankan tugas.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN POLISI atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yandri Daniel Damaledo