Menuju konten utama

Polri Klaim Masa Kampanye Terbuka Kondusif

Jajaran Mabes Polri mengklaim, tercipta situasi kondusif dalam kampanye terbuka yang digelar mulai 24 Maret hingga 13 April mendatang.

Polri Klaim Masa Kampanye Terbuka Kondusif
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno (tengah) menyapa pendukungnya dalam kampanye terbuka di Gor Bulungan, Jakarta, Jumat (29/3/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz

tirto.id - Tahap kampanye terbuka digelar mulai 24 Maret hingga 13 April mendatang, jajaran Mabes Polri mengklaim, tercipta situasi kondusif dalam kegiatan tersebut. Meski ada beberapa kejadian yang tidak signifikan, polisi menilai hal itu telah berhasil diatasi.

“Telah berhasil ditangani oleh aparat keamanan setempat. Ada 10 ribu lebih personel Polri tingkat polres dan polda yang dilibatkan dalam kampanye terbuka,” kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jumat (5/4/2019).

Para anggota, lanjut dia, dibagi beberapa zona di seluruh Indonesia, artinya tingkat polda mengeluarkan sepertiga kekuatan yang dimilikinya.

Polri membagi empat lapis keamanan dalam kegiatan tersebut.

“Ring 1 itu area VIP di atas panggung, Ring 2 area sekitar panggung, Ring 3 di area parkir dan Ring 4 di jalanan sekitar lokasi kampanye,” jelas Dedi.

Konsep pengamanan berlapis bertujuan untuk memitigasi bentuk kerawanan serta gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, sebab tidak menutup kemungkinan dapat timbul kerawanan saat kampanye terbuka berlangsung.

“Setiap polisi di wilayah telah merencanakan pengamanan secara detail,” ujar Dedi.

Indeks potensi kerawanan Pemilu 2019 pada tingkat kabupaten/kota mengalami perubahan saat kampanye terbuka berlangsung.

Provinsi DKI Jakarta menjadi daerah dengan indeks potensi kerawanan tertinggi. Kemudian, ada tiga kota lain dengan indeks serupa.

"Saat ini pada kampanye terbuka, peringkat satu justru Tangerang Selatan. Disusul Jakarta Utara, Pigi Raya, Banggai, Donggala, Jakarta Barat, Mentawai, Kabupaten Tanah Datar, Jakarta Timur dan Yogyakarta," ucap Dedi, Jumat (29/3/2019) lalu.

Sejumlah pemicu kerawanan di wilayah yakni terkait faktor penyelenggara, kontestasi capres, kontestasi caleg, pendukung, potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), ambang gangguan, dan gangguan nyata.

Dalam indeks kerawanan sebelum kampanye terbuka, Papua urutan teratas dalam 10 besar tingkat kerawanan Pemilu 2019. Indeks kerawanan Jakarta saat itu berada pada urutan cukup rawan.

Pada tahapan kampanye terbuka, Polri juga memiliki data provinsi daerah rawan yaitu Maluku Utara, Papua, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Papua Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara.

"Itu 10 daerah yang saat ini menjadi prioritas keamanan masa kampanye terbuka," ujar Dedi.

Ia melanjutkan, menjelang hari pencoblosan pada 17 April 2019, perubahan indeks kerawanan pemilu masih bisa berubah. Polri akan kembali menganalisis peringkat kerawanan daerah menjelang masa tenang dan hari pencoblosan.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Politik
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno