Menuju konten utama

Polri akan Berikan Pita Merah-Putih ke Jurnalis Peliput Demonstrasi

Polri berencana memberikan pita merah putih kepada wartawan yang meliput demonstrasi. Hal ini untuk mencegah kekerasan terhadap jurnalis oleh aparat kembali terulang. 

Polri akan Berikan Pita Merah-Putih ke Jurnalis Peliput Demonstrasi
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. ANTARA News/ Anita Permata Dewi

tirto.id - Polri berencana menyiapkan identitas khusus bagi pewarta yang meliput demonstrasi guna mencegah tindakan kekerasan terhadap jurnalis oleh aparat kembali terjadi.

“Kalau rekan media tidak menggunakan lambang pers, rompi atau tanda yang mencolok kami akan siapkan pita merah-putih,” kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta pada Kamis (2/5/2019).

Pita itu, lanjut Dedi, wajib digunakan oleh pekerja media ketika meliput aksi unjuk rasa.

“Kepada seluruh anggota Polri yang terlibat dalam pengamanan unjuk rasa, agar mengetahui pengguna pita merah-putih bahwa itu adalah rekan media,” kata Dedi.

Polri juga berkoordinasi dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) perihal identitas khusus tersebut.

Berkaitan dengan dugaan penganiayaan terhadap dua pewarta foto di Bandung, saat aksi hari buruh pada 1 Mei kemarin, Dedi berdalih identitas pers keduanya tidak terlihat dan korban mengenakan baju warna hitam.

Dugaan penganiayaan terjadi ketika fotografer Tempo, Prima Mulia dan jurnalis wartawan lepas Iqbal Kusumadireza memantau pergerakan massa aksi Hari Buruh yang hendak berkumpul di Gedung Sate, Bandung.

Ketika di sekitar Jalan Singaperbangsa, mereka melihat keributan antara polisi dengan massa berbaju hitam-hitam. Keduanya melihat polisi sedang memukuli orang tersebut.

Mereka pun membidikkan kameranya ke objek kejadian, kemudian Reza berpindah tempat untuk memotret. Saat itulah dia dipiting oleh seorang polisi. Polisi itu membentaknya dan bertanya “dari mana kamu?”

Reza mengaku ia seorang jurnalis dan memperlihatkan ID pers miliknya. Namun, polisi itu lantas merampas kameranya serta menginjak tulang kering dan lutut kaki kanan Reza berkali-kali. Petugas itu pun menghapus foto soal pemukulan tersebut.

Sementara Kamera Prima juga dirampas meski ia tidak mendapatkan penganiayaan. Prima mengaku disekap oleh tiga orang polisi dan diancam agar foto-foto peristiwa itu dihapus.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN JURNALIS atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom