Menuju konten utama

Politik Sontoloyo dalam Aksi Damai di Bandung

Menangkap pembawa bendera dan melepaskan bembawa bendera disebutnya oleh massa aksi sebagai praktik politik sontoloyo.

Politik Sontoloyo dalam Aksi Damai di Bandung
Aksi bela Tauhid yang dilakukan oleh Aliansi Pejuang Tauhid Jawa Barat, di Depan Gedung Sate, Jumat (26/10/2018). tirto.id/Irfan Teguh Pribadi

tirto.id - Aksi damai Aliansi Pejuang Tauhid Jawa Barat yang dipusatkan di depan Gedung Sate dimulai sekitar pukul 13.45. Acara dibuka dengan pembacaan ayat-ayat Alquran yang dilakukan seorang peserta aksi sambil berdiri di atas mobil bak terbuka.

Setelah itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sebelum massa bernyanyi, seorang koordinator aksi mengatakan hal tersebut dilakukan sebagai bukti bahwa pembela panji-panji tauhid juga adalah orang-orang yang mencintai NKRI.

"Kita tunjukkan bahwa kita sebagai pembela panji-panji tauhid adalah juga pencinta negeri ini. Kita siap berjuang membela Indonesia dari setiap ancaman yang merongrong!" ujarnya.

Kemudian orasi disampaikan secara bergantian oleh para pimpinan ormas dan tokoh agama Islam. Sementara massa berjubel di sepotong ruang Jalan Diponegoro dan di sekitar lapangan Gasibu.

Saat orasi hendak disampaikan, langit yang beranjak mendung mulai menurunkan titik-titik hujan. Namun hal itu tidak menyurutkan massa untuk mengikuti aksi.

Orator pertama menegaskan bahwa seperti tuntutan yang dilakukan di pelbagai aksi serupa di beberapa kota di Jawa, mereka mendesak aparat penegak hukum untuk menuntaskan proses hukum terhadap para pelaku pembakaran bendera tauhid.

Ia juga menyayangkan sikap aparat kepolisian yang justru menangkap pembara bendera dan melepaskan pembakarnya. Menurutnya, hal tersebut adalah praktik politik yang telanjang dilakukan oleh penguasa.

"Hari ini kita dihadapkan pada kenyataan bahwa pembakar bendera dibebaskan dan polisi justru menangkap pembawa bendera tersebut. Ini jelas adalah praktik politik sontoloyo!" ucapnya yang langsung disambut oleh gema takbir.

Ia berulang kali mengakhiri kalimatnya dalam berorasi dengan ucapan "politik sontoloyo".

Selama hampir satu setangah jam orasi terus dilakukan oleh sejumlah pimpinan ormas dan tokoh agama Islam Kota Bandung. Aksi tersebut rihat sebelum salat Asar, dan akan dilanjutkan setelah massa melakukan salat berjamaah di tempat mereka menggelar aksi.

Baca juga artikel terkait AKSI BELA TAUHID atau tulisan lainnya dari Irfan Teguh

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irfan Teguh
Penulis: Irfan Teguh
Editor: Irwan Syambudi