Menuju konten utama

Polisi Tembak Mati Pimpinan Kelompok Bersenjata Papua Toni Tabuni

Polisi menyebut Toni Tabuni ditembak mati karena berusaha melawan saat ditangkap petugas.

Polisi Tembak Mati Pimpinan Kelompok Bersenjata Papua Toni Tabuni
Petugas Kepolisian pakaian lengkap berjaga di halaman klub malam Double O Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/2022). ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/hp.

tirto.id - Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz menembak mati pimpinan kelompok pro kemerdekaan Papua Ndeotadi, Toni Tabuni, lantaran melawan ketika hendak ditangkap.

Penangkapan tersebut terjadi pada Selasa (29/3/2022), di Kabupaten Nabire.

"Tim menangkap target, Toni Tabuni, namun karena yang bersangkutan berusaha melawan sehingga dilakukan tindakan tegas yang mengakibatkan target meninggal dunia," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, di Mabes Polri, Rabu (30/3/2022).

Berdasarkan penelusuran tim, Toni Tabuni terlibat dalam beberapa aksi teror seperti melakukan kekerasan terhadap aparat dan merampas senjata, serta penembakan terhadap masyarakat yang mengakibatkan korban tewas dan luka-luka.

“Bahkan Toni Tabuni juga terlibat dalam pembakaran bandara di Papua. Ia juga beberapa kali terlibat dalam kontak senjata dengan aparat,” imbuh Ramadhan.

Saat ini jenazah Toni Tabuni telah dibawa ke Rumah Sakit Nabire untuk kepentingan pemeriksaan. Usai peristiwa tersebut, Ramadhan menyatakan situasi kamtibmas terkini aman dan kondusif.

Sementara, berdasar keterangan Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, Toni Tabuni terlibat dalam sembilan aksi kekerasan, seperti:

1. Pencurian dengan kekerasan terhadap personil Pospol 99 Ndeotadi pada 15 Mei 2020 yang mengakibatkan Briptu Cristian Palling mengalami luka bacok di kepala dan di tubuh, serta merampas senjata organik SS1 (2 pucuk) dan AK 47 (1 pucuk);

2. Penembakan Kabinda Papua pada 25 April 2021 di Distrik Beoga, yang mengakibatkan Kabinda Papua Letjen (P) TNI I Gusti Putu Dani Nugraha meninggal dunia;

3. Penembakan petugas Satgas Covid di Intan Jaya pada 22 Mei 2020, korban tewas ialah Alemalik Bagau dan Heniko Somau;

4. Penembakan terhadap masyarakat sipil di Perbatasan Intan Jaya-Paniai pada 29 Mei 2020, korban ialah Yunus Sani, luka tembak di kepala menewaskannya;

5. Penodongan terhadap masyarakat sipil di area tambang rakyat lokasi Dulang 45.

6. Pembakaran di Bandara Bilogai, Intan Jaya, pada 29 Oktober 2021;

7. Kontak tembak dengan tim gabungan TNI dan Polri di Sugapa 5 November 2021. Menyebabkan Oce Belau, anggota kelompok bersenjata tewas;

8. Kontak tembak antara kelompok bersenjata Ilaga dengan Paskhas di Bandara Aminggaru pada 19 Februari 2022;

9. Baku tembak dengan personel Satgas Yonif 408/Sbh Pos Koramil Dambet, pada 3 Maret 2022.

Baca juga artikel terkait KELOMPOK BERSENJATA DI PAPUA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahreza Rizky