tirto.id - Polisi menangkap sejumlah pelajar yang ingin mengikuti demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) pada Senin (11/4/2022). Para pelajar tersebut diringkus di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Dikutip dari Antara, polisi nampak memboyong mereka ke mobil dinas. Para remaja itu juga sempat ditanyai maksud dan tujuannya datang ke tempat tersebut.
"Mau demo, dari Kutabumi, Tangerang," ucap pelajar yang enggan disebut identitasnya.
Operasi penyekatan juga dilakukan di kawasan Gedung DPR/MPR. Di sana polisi memeriksa belasan pemuda yang hendak bergabung dengan mahasiswa.
Polisi memeriksa barang bawaan belasan pemuda itu lalu mengecek kartu identitas mereka. Aparat juga menangkap satu pemuda berseragam SMA di lokasi.
Akses menuju Istana dan Gedung DPR/MPR dijaga ketat aparat. Sebanyak lima pelajar STM yang hendak menuju lokasi aksi dihalau oleh polisi di Jaktim.
"Sudah ada lima orang diamankan di Jalan Raya Bogor. Itu anak STM yang dari Depok atau Bogor. Rencana mau ke sana (gedung DPR) gabung teman-temannya yang sudah di pusat," ungkap Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKBP Edy Surasa.
Kelima pelajar itu kini dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Keterlibatan pelajar dalam aksi demonstrasi bukan hal baru. Mereka sebelumnya pernah ikut unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja pada 2020 lalu. Para pelajar meriung dan tumpah ruah di jalanan bersama mahasiswa yang memotori gerakan massa saat itu.
Saat ini, gelombang demonstrasi 11 April kian besar. Massa BEM SI semula akan berdemo di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, namun belakangan beralih ke Gedung DPR/MPR, Jakarta Selatan.
Massa mendesak elite politik dan pemerintahan bersikap tegas menolak wacana penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden. Mahasiswa juga meminta pemerintah mengendalikan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat di tengah krisis global.
