Menuju konten utama

Polisi Tangkap Penembak Anjing dan Sita Senapan Angin

Ketika itu anjing bernama Beedo terikat di sebuah pohon, ditembak menggunakan senapan angin oleh A, empat peluru bersarang di tubuhnya.

Polisi Tangkap Penembak Anjing dan Sita Senapan Angin
Ilustrasi pembunuhan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Jatanras Polresta Tangerang menindaklanjuti penembak anjing di kawasan Perumahan Water Point, Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang. Petugas meringkus A (38), terduga pelaku.

"Tim sudah mendatangi rumah terduga pelaku dan mengamankan senapan angin yang diduga digunakan untuk menembak anjing," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif, ketika dihubungi, Rabu (14/8/2019).

Motif penembakan adalah terduga pelaku kesal lantaran istri dan anaknya terjatuh saat bersepeda.

"Istri dan anak terduga pelaku jatuh dari sepeda karena merasa anjing itu akan mengejarnya," sambung Sabilul.

Ketika itu anjing bernama Beedo terikat di sebuah pohon, ditembak menggunakan senapan angin oleh A, empat peluru bersarang di tubuhnya. Anjing itu merupakan peliharaan warga setempat bernama Titus.

Sabilul menambahkan, Titus mendapatkan informasi bahwa anjingnya ditembak. Kemudian ia meminta adik iparnya, Anastasia, untuk memastikan kebenaran isu itu.

"Saat dicek, kondisi anjing sudah mati dan ditutupi kertas juga dedaunan," kata dia.

Kemudian Anastasia menyambangi kediaman A untuk mencari tahu dugaan penembak. Ketika di rumah terduga pelaku, lanjut Sabilul, A menodongkan senapan angin itu kepada Anastasia.

Titus turut menyusul adik iparnya. "Sempat ada cekcok antara pemilik anjing dan terduga pelaku bahkan sempat ditengahi ketua RT setempat. Namun tidak ada hasil," ucap Sabilul.

Anastasia sempat mengunggah tentang kematian Beedo di akun Instagram miliknya.

Dalam akun itu, Anastasia menyebutkan bahwa Beedo merupakan anjing yang ramah terhadap manusia.

"Tiba-tiba jam 17.00 ada telepon Bu, anjingnya ada yang tembak," kata dia dalam unggahan tersebut. Peristiwa itu juga dilakukan di depan anak-anak yang berada di lokasi.

Sabilul melanjutkan, penanganan perkara itu bukan hanya perihal kekejaman terhadap hewan tapi adanya penggunaan senjata di luar kewenangan untuk unjuk kekuatan. Polisi juga mengedepankan aspek keamanan masyarakat.

"Sudah ada perselisihan gara-gara penembakan itu. Harus ditindaklanjuti agar masalah tidak melebar, misalnya, justru senjata digunakan untuk menyerang sesama warga," jelas dia.

Sabilul juga memerintahkan jajarannya untuk merazia kepemilikan senapan angin guna mengantisipasi peristiwa serupa.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Nur Hidayah Perwitasari