Menuju konten utama

Polisi Tangkap 4 Pelaku Skimming Rekening BRI di Kediri

Polisi masih memburu tiga pelaku lain yang berperan dalam pencurian dengan metode skimming.

Polisi Tangkap 4 Pelaku Skimming Rekening BRI di Kediri
Petugas gabungan dari Polres Blitar dan Kantor Cabang BRI memeriksa mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) saat berpatroli bersama di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (24/3). ANTARA FOTO/Irfan Anshori.

tirto.id - Polres Kediri Kabupaten menangkap empat pelaku skimming Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin pada Rabu (11/4/2018) mengatakan, keempat pelaku tersebut adalah Supeno (43), Nur Mufid (35), Mustofa (49), dan Sujianto (48).

Machfud mengatakan selain membekuk pelaku pihaknya juga mengamankan barang bukti yang digunakan untuk melancarkan aksi pencurian dana nasabah melalui mesin ATM. Pihaknya juga masih memburu tiga orang yang turut berperan.

"Beberapa pelaku kami amankan, tadi udah bisa melihat sendiri bagaimana modus melakukan pengambilan uang secara ilegal itu," katanya saat merilis pengungkapan kasus itu di Surabaya.

Kapolda menjelaskan, modus operandi para pelaku antara lain, Ahmad Jazuli (DPO) mengajak Supeno untuk mencari struk ATM khusus mesin merek Hyosung. Ahmad Jazuli memberi iming-iming Supeno akan mendapatkan keuntungan sebesar 10 persen dari hasil kejahatan.

Pelaku juga memiliki peran masing-masing dalam melakukan aksi kejahatannya. Seperti Mr X yang menjadi peretas, Ahmad Jazuli pengirim data nasabah yang belum diolah, Arjuna (DPO) pengirim data nasabah yang sudah diolah, Supeno bertugas menggandakan data, Mustofa dan Sujianto memasang spycam, serta Nurmufid selaku pengambil uang.

"Kasus ini bisa menjadi pembelajaran, khususnya dari pihak perbankan untuk lebih hati-hati dan waspada. Kemudian saya sangat setuju segera mengubah sistem magnet dengan cip saja kira-kira begitu, lebih aman," tuturnya.

Dia mengatakan, penggunaan cip pada kartu ATM menjadi salah satu upaya untuk mencegah terulangnya kasus skiming. Meskipun menurutnya, kejahatan juga akan turut berkembang seiring dengan perkembangan teknologi.

"Dulu tidak ada pencurian seperti ini. Kalau persoalan skimnya sendiri sudah diselesaikan dengan baik, dikelola dengan baik oleh perbankan sehingga tidak menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat," kata dia.

Baca juga artikel terkait SKIMMING ATM atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Hukum
Reporter: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra