Menuju konten utama

Polisi Selidiki Kabar Kematian Bahrun Naim yang Beredar di Medsos

Menurut Martinus, untuk mengklarifikasi kabar tersebut, Polri berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Atase Kepolisian di Turki dan Interpol.

Polisi Selidiki Kabar Kematian Bahrun Naim yang Beredar di Medsos
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul memberikan keterangan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/8). ANTARA FOTO/ Reno Esnir.

tirto.id - Pagi ini, kabar tewasnya Bahrun Na’im tersebar di beberapa grup whatsapp dan media sosial. Pria yang diduga mendalangi serangan teroris di Jakarta tahun 2016 lalu ini disebutkan telah tewas pada tanggal 30 November kemarin. Dalam pesan yang disebarkan, tidak ada penyebab pria bernama lengkap Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo tersebut di Abu Hammam, Syria.

Ketika dikonfirmasi kepada pihak Bareskrim Mabes Polri, belum ada kepastian mengenai isu ini. Perkembangan terakhir menyatakan bahwa Densus 88 Antiteror masih perlu waktu untuk mengklarifikasi.

“Masih diklarifikasi ke Densus88, tapi belum ada info balik,” pungkas Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto hari ini, Senin (4/12/2017) menjawab pertanyaan wartawan.

Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul.

"Sedang didalami," kata Kombes Martinus, Senin (4/12/2017).

Menurut Martinus, untuk mengklarifikasi kabar tersebut, Polri berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Atase Kepolisian di Turki dan Interpol.

"Koordinasi dengan Kemlu dan semua akses yang ada di Polri," katanya, seperti diberitakan Antara.

Martinus mengatakan bahwa pihaknya mengetahui kabar kematian Bahrun dari media sosial.

Bahrun Naim disebut-sebut sebagai dalang aksi teror bom Thamrin, Jakarta Pusat, pada Januari 2016. Bahrun yang kerap disebut sebagai pimpinan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini merupakan perekrut sejumlah teroris dari Indonesia.

Bahrun kerap mengajarkan cara membuat bom melalui grup-grup Telegram internal teroris.

Bahrun Naim memang sudah sering dikenal sebagai anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sejak beberapa tahun lalu. Selama tergabung dalam ISIS, dia sempat merekrut para jihadis melalui saluran video Youtube di daerah Indonesia, terutama dari perguruan tinggi di Tangerang tempatnya berkuliah. Selain itu, ia sempat bekerja sebagai pewarta berita di salah satu media infotainment dan aktivis kampus.

Banyak adik kelasnya di perkuliahan yang sempat dibawa ke Suriah dan daerah lainnya. Saat Bahrun Naim bergabung, BNPT sempat mendapat laporan deportan-deportan yang berasal dari Rusia.

"Tahun 2009 dia sudah aktivis di situ. Saya punya video dia pembaiatan waktu di Bekasi dan Tangerang sebelum dia berangkat ke Suriah. Dia sudah lakukan pembaiatan itu kepada pengikutnya dan mahasiswa," terang Kasubdit Napi Deradikalisasi BNPT Kolonel Sigit Karyadi Juli lalu.

Baca juga artikel terkait TERORIS atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri