Menuju konten utama

Polisi Sebut Terduga Teroris Tidak Diinstruksikan Secara Verbal

Pihak kepolisian menyebutkan, dua terduga teroris yang ditangkap yakni Rinto dan PK alias Salim Salyo diduga tidak diinstruksikan secara langsung oleh petinggi Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Polisi Sebut Terduga Teroris Tidak Diinstruksikan Secara Verbal
Ilustrasi teroris.

tirto.id - Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, dua terduga teroris yang ditangkap yakni Rinto dan PK alias Salim Salyo diduga tidak diinstruksikan secara langsung oleh petinggi Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

“Instruksi kepada para sleeping cell tidak harus secara verbal, tapi melalui media sosial juga bisa,” ujar Dedi di Mabes Polri, Senin (11/3/2019).

Ia menyatakan, instruksi itu bisa berupa kalimat seperti ini: “Silakan setiap ada kesempatan untuk lakukan jihad dan amaliyah.”

Menurut Dedi, instruksi seperti itu diartikan oleh pihak sleeping cell untuk melakukan perbuatan tersebut.

Selain itu, polisi belum menemukan indikasi aksi teror dilakukan sebelum dan saat pemilu berlangsung.

“Sementara belum ada yang mengarah ke sana, tapi setiap ada kesempatan dan peluang mereka akan melakukan itu,” ucap Dedi.

Kemudian, polisi akan memfokuskan pengamanan ke tahapan inti pemilu yakni pada hari pencoblosan. Maka jelang hari H, Polri memperketat keamanan khususnya saat masa tenang.

“Dua per tiga anggota Polri bersama TNI fokus kepada tahapan inti pemilik. Kurang lebih selama enam hari dari tanggal 13-18 April, semua personel sudah masuk ke tempat pemungutan suara di seluruh daerah,” jelas Dedi.

Polisi meringkus PK di Jalan Arteri Supadio, Gang Parit Sembin 2, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Minggu (10/3) sekitar pukul 15.15 WIB.

Sedangkan Rinto dicokok di kediamannya di Jalan Sam Ratulangi, Gang Suhada, Kelurahan Penengahan Raya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Sabtu (9/3/2019).

Dedi menegaskan penangkapan keduanya untuk mengantisipasi gangguan dalam rangkaian pemilu.

“Ini semua dalam rangka untuk memitigasi dan mengantisipasi agar kelompok mereka tidak mengacaukan kontestasi pemilu,” tukas dia.

Baca juga artikel terkait KASUS TERORISME atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno