Menuju konten utama

Polisi: Pelaku Skimming Sudah Siap Bobol 1.200 Kartu ATM Indonesia

“Sudah disiapkan oleh tersangka untuk diambil [data nasabah] dan ada 1.400an kartu, di mana hampir 1.200nya kartu dari Indonesia dan sisanya dari luar negeri,” tegas Nico.

Polisi: Pelaku Skimming Sudah Siap Bobol 1.200 Kartu ATM Indonesia
Ilustrasi skimming. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Polda Metro Jaya menangkap 5 orang pelaku skimming di daerah Serpong, Tangerang. Dari penyelidikan polisi, pelaku diketahui menyiapkan data nasabah dari 64 bank dan telah menduplikasi 1.200 kartu ATM di Indonesia.

Direktur Tindak Pidana Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta menegaskan, kelompok yang terdiri dari 4 warga negara asing dan 1 warga Indonesia ini tidak hanya beraksi di dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Namun dari penelusuran, hampir 90 persen yang menjadi target operasi skimming berasal dari Indonesia.

“Sudah disiapkan oleh tersangka untuk diambil [data nasabah] dan ada 1.400an kartu, di mana hampir 1.200nya kartu dari Indonesia dan sisanya dari luar negeri,” tegas Nico di Polda Metro Jaya hari Rabu (21/3/2018).

Nico lantas meminta Bank Indonesia bekerja sama dengan sesama bank yang berada dalam cakupan Association of South East Asian Nation untuk mengantisipasi pencurian data para nasabah. Menurut Nico, 64 bank yang disasar mencakup bank yang ada di Eropa.

“Kami dorong Bank Indonesia berkoordinasi dengan persatuan bank ASEAN maupun Asia karena ini tidak terjadi di Indonesia sana. Namun ada beberapa negara di Asia dan Eropa,” katanya lagi.

Menanggulangi masalah ini, Nico juga berharap Bank Indonesia membuat aturan baru tentang kartu ATM. Meski kebanyakan korban berasal dari BRI, tidak menutup kemungkinan pelaku skimming akan melakukannya pada bank lainnya.

“[Caranya dengan] Diubah menjadi kartu chip seluruhnya dan hal ini perlu regulasi yang dikeluarkan Bank Indonesia. Bank Indonesia akan mendorong untuk pergantian kartu tersebut,” harap Nico.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Metode skimming agak sulit dideteksi karena pelaku memasang alat di mesin ATM. Namun untuk mencegah hal itu, Setyo berharap masing-masing bank bisa menciptakan kartu dengan tingkat keamanan yang tinggi.

“Yaitu dengan memasang chip dan pengaman lain sehingga yang nggak berhak akan sulit menggunakan kartu tersebut. Semoga bisa tuntas,” katanya senada dengan Nico.

Polisi telah mengungkap pelaku pembobolan rekening nasabah dengan modus skimming beberapa waktu lalu. Selain daerah Yogyakarta, Bali, Bandung, Lombok, dan Jakarta, pelaku juga menyasar Australia, Amerika Serikat, Jerman, Chili, dan Italia.

Lima tersangka itu yakni, IRI, LNM, dan ASC yang merupakan warga negara Rumania, BKV yang merupakan warga negara Bulgaria dan seorang warga negara Indonesia berinisial MK. Kelima pelaku ini berbeda dengan kasus hilangnya tabungan nasabah yang terjadi di Kediri, Jawa Timur.

Baca juga artikel terkait SKIMMING ATM atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yantina Debora