Menuju konten utama
Kasus Teror di Kota Semarang

Polisi Lakukan Patroli Skala Besar Antisipasi Teror Bakar Kendaraan

Sekitar 450 personel Polda Jaten diperbantukan di Polrestabes Semarang untuk lakukan patroli skala besar.

Polisi Lakukan Patroli Skala Besar Antisipasi Teror Bakar Kendaraan
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menjawab pertanyaan wartawan tentang perkembangan penanganan kasus meninggalnya taruna tingkat II Akpol Brigadir Dua Taruna Mohammad Adam di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/5). ANTARA FOTO/R. Rekotomo

tirto.id - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono mengatakan untuk mencegah teror kendaraan terjadi kembali di Kota Semarang, polisi akan menerjunkan personel dan melakukan patroli skala besar.

Dalam patroli tersbut, Condro Kirono mengatakan akan memperbantukan ratusan personel demi mengantisipasi teror di wilayah Semarang dan sekitarnya.

"Dari polda sendiri ada sekitar 450 personel yang diperbantukan di Polrestabes Semarang," katanya, Rabu (6/2/2019).

Menurut dia, meski patroli skala besar sudah dilaksanakan, namun hal tersebut belum mencukupi, mengingat luasnya wilayah Jawa Tengah.

"Tidak mungkin setiap jengkal diawasi polisi, oleh karena itu butuh swadaya dari masyarakat," katanya.

Ia mencontohkan pengaturan akses keluar masuk satu pintu di tiap wilayah.

Teror yang terjadi belakangan ini, menurut dia, tidak berdampak terhadap masyarakat. Justru, lanjut dia, masyarakat semakin bersatu mengamankan linkungannya.

Sementara itu, razia kendaraan bermotor, khususnya kepada pengguna sepeda motor digencarkan oleh kepolisian di wilayah Kota Semarang.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Abiyoso Seno Aji mengatakan razia tersebut bertujuan untuk mempersempit ruang gerak pelaku teror.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan ada 23 kasus pembakaran kendaraan di Kota Semarang periode Desember 2018-Februari 2019.

“Polda Jawa Tengah dibantu Bareskrim Polri sedang melakukan penyelidikan. Penyelidikan ini tidak gampang karena pelaku diduga mempersiapkan hal ini,” ujar Iqbal di Universitas Indonesia, Senin (4/2/2019).

Ia juga menambahkan, tidak ada kejahatan yang sempurna, sehingga penjahat meninggalkan jejak yang kini tengah diusut polisi.

Saat ini, kata dia, kepolisian sedang fokus penyelidikan dengan cara mengumpulkan alat bukti, keterangan saksi dan mengecek rekaman kamera pengawas di sekitar lingkungan tempat kejadian perkara.

Baca juga artikel terkait TEROR atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Hukum
Reporter: Antara
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri