Menuju konten utama

Polisi Klarifikasi Benda Mencurigakan Diduga Bom di Masjid UNY

Polisi mengklarifikasi benda mencurigakan mirip rangkaian bom ditemukan di loker masjid UNY, Depok, Sleman. 

Simulasi anggota Brimob Kompi 3 Batalyon B Satbrimob Polda Jawa Timur sebelum melakukan peledakan benda mencurigakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember, Jawa Timur, Rabu (19/2/2020). ANTARA FOTO/Seno.

tirto.id - Sebuah benda mencurigakan mirip rangkaian bom ditemukan di loker masjid Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Depok, Sleman. Polisi melakukan olah tempat kejadian (TKP) dan mengidentifikasi bahwa benda tersebut tidak berbahaya.

"Tadi saya melihat di TKP, benda itu hanya rangkaian kosong jadi tidak ada bahan peledak. Intinya bukan bom," kata Kapolres Sleman AKBP Anton Firmansyah saat dihubungi reporter Tirto, Selasa (11/8/2020).

Benda tersebut diletakkan di dalam loker di satu bungkusan plastik ada yang di tas kain warna hitam.

Di dalamnya juga terdapat tulisan "Bom..!Bila teriak... Melawan meledak bersama" di sebuah kertas warna hijau.

"Tulisan hanya seperti peringatan. Menyebut bom padahal bukan," kata Anton.

Selain itu, isi benda mencurigakan tersebut berupa kotak rokok, jam, kabel yang sengaja dibuat menjadi satu rangkaian seperti bom rakitan. Namun, begitu dibongkar isinya hanya rangkaian kabel charger atau pun power bank yang dibuat seolah-olah menjadi satu rangkaian.

Benda tersebut pertama kali ditemukan oleh takmir masjid pada Selasa pagi. Kemudian benda tersebut dikeluarkan dari loker, karena mencurigakan pihak takmir dan keamanan kampus langsung menghubungi polisi.

Saat ini, kata Anton, polisi masih melakukan olah kejadian perkara. Memeriksa CCTV di sekitar kejadian untuk dapat mengetahui pelaku yang meletakkan benda tersebut di dalam loker masjid.

"Olah TKP masih dilakukan untuk melihat rekaman CCTV atau benda-benda yang berkaitan dengan temuan benda mencurigakan tersebut," kata Anton.

Baca juga artikel terkait BENDA DIDUGA BOM atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri