Menuju konten utama

Polisi Indonesia Gagal Mengatasi Rasisme Terhadap Mahasiswa Papua

Aparat keamanan Indonesia semakin keras merespons aksi-aksi mahasiswa Papua di Jawa.

Kejadian Rasisme di Asrama Mahasiswa Papua, Surabaya

Ujaran rasis terhadap mahasiswa di asrama Papua di Surabaya, akhir pekan lalu (16/8/2019), seharusnya bisa dihentikan oleh polisi Indonesia. Kejadian itu seharusnya tak perlu menyulut protes dan amuk di hampir semua daerah di Papua, dari Jayapura hingga Manokwari, dari Nabire hingga Sorong, dari Mimika hingga Fakfak.

Jika saja polisi Indonesia segera menangkap pelaku ujaran rasis saat itu, mungkin ceritanya akan berbeda. Sayangnya, itu tidak dilakukan polisi.

Alih-alih mengoreksi diri atas sikap emoh menindak pelaku rasisme, polisi justru memburu penyebar video rasisme. Polisi menimpakan kesalahan kepada “akun-akun hoaks” penyebar video rasisme, tetapi (sejauh ini) membiarkan pelaku rasisme.

Respon Presiden Jokowi terlambat. Begitupula Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Kedua pemimpin pusat dan daerah ini baru berkata soal rasisme setelah api menyala di Papua.

Berita selengkapnya:
Kesaksian Penghuni Asrama Papua di Surabaya Soal Perlakuan Aparat
Siklus Rasisme terhadap Mahasiswa Papua
Kegagapan Indonesia Menangani Rasisme terhadap Orang Papua
Rasisme adalah Masalah Indonesia, Bukan Orang Papua
Baca juga artikel terkait KONFLIK PAPUA atau tulisan lainnya dari Newsroom 63B

Oleh: Newsroom 63B
Editor: Newsroom 63B