Menuju konten utama

Polisi Ekshumasi 2 Jenazah Korban Wowon cs di Garut & Bandung

Dua jenazah korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs, Siti Fatimah dan Halimah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta untuk dilakukan autopsi.

Polisi Ekshumasi 2 Jenazah Korban Wowon cs di Garut & Bandung
Ilustrasi pembunuhan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mengekshumasi jenazah Halimah di tempat pemakaman umum di Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (25/1/2023). Halimah merupakan salah satu korban pembunuhan berantai dengan tersangka Wowon Erawan alias Aki.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan proses ekshumasi telah dilakukan dan selanjutnya jenazah Halimah bakal diautopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta untuk mengetahui penyebab kematiannya.

"Jenazah ditemukan di TPU ini, terus sementara jenazah akan dibawa ke Jakarta Rumah Sakit Polri,” kata Indrawienny di lokasi ekshumasi, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (25/1/2023) dilansir dari Antara.

Menurutnya, jenazah Halimah diangkat dengan kondisi kain kafan masih utuh sehingga pihaknya belum membuka langsung isi jenazah dibalik kain kafan itu.

“Belum ada temuan di sini, nanti diperiksa. Kain kafan utuh, kami belum membuka. Kami akan buka di Jakarta," kata dia.

Ia mengatakan pihaknya bakal memeriksa dua jenazah, yakni jenazah Halimah, dan satu jenazah korban lain atas nama Siti yang dibawa dari Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Kami berharap tidak ada (korban lagi) tetapi akan melakukan penyelidikan mendalam. Kami akan usut tuntas sesuai dengan komitmen Bapak Kapolda Metro Jaya," kata dia.

Adapun proses ekshumasi digelar sejak sekitar pukul 11.00 WIB. Kemudian jenazah diangkut menggunakan kantong mayat ke mobil kepolisian.

Sementara itu, proses ekshumasi terhadap Siti Fatimah telah dilakukan kepolisian pada Selasa 24 Januari 2023 kemarin di Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Saat makamnya dibongkar, jenazah ditemukan masih dalam keadaan utuh dan terbungkus plastik karena saat kejadian sedang pandemi COVID-19 sehingga pemakamannya sesuai dengan protokol kesehatan (prokes).

"Korban meninggal saat ramainya pandemi COVID-19. Jadi masih utuh, kami belum buka di sini, tapi nanti di Rumah Sakit Polri," kata Indrawienny didampingi Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro, Selasa 24 Januari 2023 dilansir dari Antara.

Selain memeriksa kondisi jenazah tenaga kerja wanita (TKW) itu, polisi juga melakukan pengambilan sampel DNA pembanding dari anak kandung dan adik kandung korban.

Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya terus melakukan pendalaman kasus tewasnya seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, itu untuk mengetahui penyebab kematiannya.

​​​​​​​"Informasi kejanggalan dari keluarga masih didalami, karena keluarga masih dalam pemeriksaan," kata Indrawienny.

Selain itu, jajarannya juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah anggota keluarga korban yang menjadi saksi, seperti kakak ipar korban yang pertama menemui korban dan adik korban yang mengetahui pertama informasi kematian saudaranya itu.

"Kami juga melaksanakan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, seperti kakak ipar korban yang pertama menemui korban atas nama Noneng, juga terhadap adik kandung korban, mereka yang pertama mengetahui kematian korban di media sosial," katanya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap Wowon bersama dua tersangka lainnya Solihin alias Duloh dan Dede Solehudin. Ketiganya diduga melakukan pembunuhan berantai hingga menyebabkan sembilan korban meninggal dunia.

Kasus itu bermula dari penemuan sekeluarga tewas dengan cara yang tak wajar di sebuah rumah di Bekasi, Jawa Barat.

Sejumlah wilayah di Jawa Barat, seperti Kabupaten Cianjur, Garut, hingga Bandung Barat, menjadi lokasi yang masuk dalam serangkaian kasus pembunuhan berantai tersebut.

Baca juga artikel terkait KASUS PEMBUNUHAN BERANTAI WOWON CS

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto