Menuju konten utama

Polisi Duga Pelaku Perusakan Nisan Makam Bethesda Orang Gelandangan

Polisi menduga pelaku perusakan nisan salib di kompleks pemakaman Bethesda adalah orang stres.

Polisi Duga Pelaku Perusakan Nisan Makam Bethesda Orang Gelandangan
Pengurus Pemakaman RS Bethesda Yogyakarta Hari Yuniarto (57) menunjukkan nisan salib yang dirusak, Sabtu (6/4/2019). tirto.id/Irwan A. Syambudi

tirto.id - Dari olah di tempat kejadian perkara perusakan nisan salib di kompleks pemakaman RS Bethesda Yogyakarta, Polres Sleman menduga pelaku adalah gelandangan yang tidur di makam tersebut.

Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah menjelaskan, dugaan polisi itu berdasarkan keterangan dari pengurus makam RS Bethesda, Hari Yuniarto.

"Kalau kita dengar dari pengurus makam sebagaimana kejadian tadi sore kan bahwa ada perusakan makam. Ada satu orang yang sempat tinggal di sini," kata Rizky saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (6/4/2019) petang.

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara di pemakaman yang terletak di Jalan Affandi, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta itu. Seorang pengurus makam juga telah dimintai keterangan soal peristiwa itu.

Berdasarkan keterangan pengurus makam kata dia ada seorang yang sempat berdiam diri di makam. "Dari pengurus [makam] tadi [mengatakan] yang bersangkutan tidur di situ dan ada lokasi untuk menghangatkan tubuh," kata Rizky.

Oleh karena itu polisi akan mendalami dan mengungkap identitas orang yang sempat berdiam diri di makam tersebut. Menurutnya orang tersebut bisa dicurigai sebagai pelaku.

"Ya [orang mencurigakan itu] patut diduga [sebagai pelaku] karena yang bertemu langsung pengurusnya. Akan kita dalami," kata dia.

Pengurus pemakaman RS Bethesda Yogyakarta, Hari Yuniarto (57) mengatakan, ia sempat menemui seorang pria yang sempat berdiam diri di makam. Saat mengecek makam pada Sabtu (6/4/2019) sore. "Orangnya itu bersih tapi seperti orang stres, usianya sekitar 40-an," kata Hari.

Pada saat diajak komunikasi, kata Hari, orang tersebut menjawab sambil lari. "Saya tanya bapak yang bakar salib ini?" tanya Hari.

"Ora ono, ora ono (tidak ada, tidak ada)," jawab pria tak dikenal itu seperti diceritakan Hari.

"[Pria itu] langsung lari keluar [makam]," tambah Hari.

Berdasarkan pantauan reporter Tirto, di tempat pria tak dikenal tersebut tidur terdapat bantal guling yang sempat digunakan untuk tidur. Tempat yang digunakan untuk tidur itu merupakan makam yang terdapat atapnya.

Sementara tepat di sisi selatan pria itu tidur terdapat perapian bekas ditemukannya beberapa nisan salib kayu yang dibakar.

Baca juga artikel terkait KASUS INTOLERANSI atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Agung DH