Menuju konten utama

Polisi Ditabrak Bandar Narkoba di Tol Cirebon: Dua Pelaku Diburu

PJR Ditlantas Polda Jabar menjelaskan kronologi anggota polisi ditabrak bandar narkoba saat melakukan pengejaran di rest area KM 208 B Tol Cirebon.

Polisi Ditabrak Bandar Narkoba di Tol Cirebon: Dua Pelaku Diburu
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi usai menghadiri kegiatan apel di Kawasan Monas Jakarta Pusat, Senin (19/07/2021). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

tirto.id - Kanit VII PJR Palikanci-Pejagan Sat PJR Dit Lantas Polda Jawa Barat AKP Aries Riyanto membeberkan kronologi kejadian tabrak lari yang menimpa anggota polisi saat mengejar bandar narkoba di rest area KM 208 B Tol Cirebon.

"Kejadian tabrak lari sendiri terjadi pada Sabtu (20/11) sekitar pukul 13.57 WIB," kata AKP Aries di Cirebon, Minggu (21/11/2021).

Aries mengatakan saat kejadian, suasana di tempat istirahat KM 208 B arah Jakarta cukup ramai, mengingat pada waktu itu banyak pengendara sedang beristirahat.

Menurutnya, saat kejadian, korban yang merupakan anggota polisi menginformasikan sedang melakukan pengejaran pelaku tindak pidana.

Namun, ia tidak merinci mengingat tidak terlalu banyak informasi yang didapat, karena mereka sedang fokus melakukan penyergapan.

"Kami tidak terlalu banyak mengetahui informasinya. Namun dari keterangan yang kita dapatkan bahwa yang ditabrak merupakan anggota polisi saat bertugas," tuturnya.

Aries menambahkan anggota polisi yang ditabrak mengalami luka di bagian kaki cukup parah dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan.

Sementara pengendara yang diduga pelaku melarikan diri ke luar pintu Tol Ciperna, dan pihaknya tidak bisa membantu banyak karena itu merupakan operasi senyap.

"Pengendara yang menabrak anggota polisi keluar pintu Tol Ciperna," katanya.

Kesaksian Warga saat Kejadian Polisi Ditabrak di Rest Area

Saksi mata yang merupakan pengelola area istirahat KM 208 B Tol Palimanan-Kanci Cirebon, Jawa Barat Wibowo mengatakan mendengar ada enam kali suara tembakan, saat terjadi tabrak lari yang menimpa salah satu anggota Polisi.

"Pada jam 13.57 WIB saya mendengar suara tembakan enam kali, saat ada di kantor," kata Wibowo saat dihubungi melalui telepon seluler di Cirebon, Minggu.

Setelah mendengar suara tembakan itu, dirinya langsung keluar untuk mengecek apa yang terjadi.

Kemudian kata Wibowo, ia melihat ada seorang yang berbadan besar tergeletak dengan kondisi kaki kiri mengalami luka cukup parah.

Setelah itu lanjut Wibowo, ada beberapa orang lain yang menolong, dan mengaku sebagai anggota polisi. Ternyata anggota tersebut menjadi korban tabrak lari oleh pelaku kejahatan.

"Saya langsung ke arah tembakan lari keluar bawa mobil, tapi ternyata ada seorang laki-laki berbadan besar tergeletak. Dan mereka bilang dari anggota yang melakukan pengejaran," tuturnya.

Ia menambahkan dari kamera pengintai atau CCTV yang terpasang di tempat istirahat itu, mobil yang menabrak anggota polisi berpelat nomor B. Untuk jenis mobilnya yaitu "hatchback" Daihatsu Sirion.

"Mobil yang menabrak anggota polisi keluar pintu Tol Ciperna. Anggota polisi lainnya juga sempat mengejar, tapi saya tidak tahu tertangkap atau tidak," katanya.

Polres Jakpus Masih Buru Dua Pelaku Bandar Narkoba yang Tabrak Polisi

Polres Metro Jakarta Pusat membentuk tim khusus untuk mengejar bandar narkoba yang menabrak polisi dari Satuan Reserse Narkoba bernama Iptu JM.

"Polres Jakpus membentuk tim khusus gabungan dari Sat Reskrim dan Sat Narkoba, untuk mengejar bandar narkoba yang lindas anggota Polri," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi, saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Iptu JM diketahui mengalami luka parah setelah ditabrak oleh bandar narkoba saat melakukan pengejaran di rest area Tol Cirebon, Jawa Barat, Minggu (21/11) sekitar pukul 06.00 WIB.

Iptu JM mengalami patah tulang di bagian kaki dan dirawat di RS Saint Carolus, Salemba, Jakarta Pusat, sejak Minggu (21/11), segera menjalani operasi pada Senin ini.

Kepolisian saat ini masih mengejar bandar narkoba yang diduga berjumlah dua orang, sedangkan barang bukti berupa sabu 35 kilogram senilai Rp53 miliar sudah diamankan polisi. "Nilai sabu yang disita sekitar Rp53 miliar dan bisa menyelamatkan 250.000 jiwa," katanya.

Hengki menambahkan, pengejaran bandar narkoba ini berawal dari pengungkapan kasus begal yang menimpa karyawati Basarnas hingga meninggal dunia pada 22 Oktober lalu.

Tim Satres Narkoba Polres Jakarta Pusat mencari bandar sabu yang diduga sering memasok kepada pelaku kejahatan kekerasan di wilayah DKI Jakarta.

Baca juga artikel terkait KASUS TABRAK LARI

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Maya Saputri