Menuju konten utama

Polisi Didesak Selesaikan Kasus Kalideres Apa Pun Hasilnya

Ahli psikologi forensik Reza Indragiri menduga kasus kematian satu keluarga di Kalideres karena bunuh diri yang dilakukan berdasarkan kesepakatan.

Polisi Didesak Selesaikan Kasus Kalideres Apa Pun Hasilnya
Puslabfor Mabes Polri memeriksa rumah tempat satu keluarga ditemukan meninggal di Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (13/11/2022) (ANTARA/Walda)

tirto.id - Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri berpendapat tidak tertutup kemungkinan penyebab kematian keluarga Kalideres adalah bunuh diri yang termotivasi oleh nilai spiritualitas tertentu.

“Mereka secara terencana ingin rest in peace. Meninggal dengan cara damai. Damai menurut mereka, tentunya,” ucap Reza dalam keterangan tertulis, Rabu (30/11/2022).

Pada sisi lain, menurut Reza ada spekulasi kedua karena kematian tidak berlangsung serentak dan anggota keluarga termuda meninggal dunia paling akhir.

Maka tidak tertutup kemungkinan bahwa kematian atau bunuh diri dilakukan berdasarkan kesepakatan bahwa anggota termuda tersebut harus menutup akses makanan bagi tiga anggota keluarga lainnya.

Dengan situasi sedemikian rupa, ditegaskan Reza kejadian di Kalideres dapat dipahami sebagai peristiwa bunuh diri yang disertai peristiwa pidana sebagaimana Pasal 345 KUHP.

"Namun karena Indonesia tidak mengenal posthumous trial, maka Ditreskrimum Polda Metro Jaya dapat menyatakan kasus ditutup,” terang Reza.

Posthumous trial atau pengadilan anumerta adalah persidangan yang digelar setelah kematian terdakwa.

Persidangan anumerta dapat diadakan karena berbagai alasan, seperti deklarasi hukum bahwa terdakwa adalah orang yang melakukan kejahatan, memberikan keadilan bagi masyarakat atau anggota keluarga korban, dan bisa juga untuk membebaskan orang yang dihukum setelah kematian mereka.

Karena biaya yang mahal, proses pengadilan anumerta biasanya diadakan hanya dalam keadaan luar biasa.

Apa pun penyebab kematian satu keluarga di Kalideres itu, menurut Reza Ditreskrimum Polda Metro Jaya perlu selekasnya menyelesaikan pengungkapan kasus kematian tersebut.

Termasuk apabila simpulannya adalah kasus tidak terpecahkan. Hal tersebut, kata Reza perlu dilakukan agar pemberitaan dan obrolan tentang kasus ini dapat juga segera dihentikan sehingga tidak mendorong terjadinya penularan bunuh diri di tengah masyarakat.

Pada 10 November 2022, warga menemukan empat penghuni rumah itu telah tewas dan berbau busuk. Jenazah pertama yakni Rudiyanto Gunawan, warga menemukannya di atas kasur kamar belakang.

Kemudian di kamar depan ada jenazah Margaretha di atas kasur dan jenazah Dian terbaring di lantai. Lalu ada jasad Budiyanto ditemukan telentang di sofa ruang tamu.

Polda Metro Jaya masih mengusut perihal penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Perlahan demi perlahan, polisi menemukan petunjuk-petunjuk baru demi bisa mengungkap penyebab dan motif kematian satu keluarga tersebut.

Petunjuk terbaru yakni polisi menemukan dugaan adanya ritual khusus yang dijalankan Budiyanto, salah satu korban. Tujuannya agar keluarga mendapat kehidupan yang lebih baik dan terlepas dari masalah. Polisi masih mendalami jenis ritual yang dilakukan Budiyanto.

Dugaan polisi ini diungkapkan karena adanya temuan beberapa buku berbagai agama dan mantra yang ditulis di atas lembaran kain.

Baca juga artikel terkait FAKTA TERBARU KASUS KALIDERES atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto