Menuju konten utama

Polisi Cari Motif Pembakaran Kapal Sekar Tanjung di Lampung

Sekitar 20 warga membakar KM Sekar Tanjung di tengah laut sementara warga yang di darat mengadang anggota Polairud yang membawa nakhoda dan anak buah kapal.

Polisi Cari Motif Pembakaran Kapal Sekar Tanjung di Lampung
Polisi masih menyelidiki motif pembakaran KM Sekar Tanjung 1. (ANTARA/HO)

tirto.id - Sekelompok warga diduga membakar KM Sekar Tanjung yang menangkap ikan di perairan Sukabanjar, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Minggu (13/6), sekira pukul 10.

Nakhoda kapal ialah Rusdi, ia membawa 10 awak kapal, dan pagi itu tengah menjaring ikan. Kemudian, 30 warga menghampiri dan meminta mereka menghentikan kegiatannya. Rusdi cs digiring paksa ke Pelabuhan Batu Balai.

Personel Pos Kepolisian Air dan Udara Kota Agung Polda Lampung mendapat laporan dari salah satu warga perihal kekisruhan itu. Petugas langsung menuju ke lokasi dan memediasi agar warga menyerahkan nakhoda dan awak kapal ke polisi.

"Awalnya warga setuju dan kapal bertolak menuju ke Kota Agung, dinakhodai oleh nelayan setempat. Sedangkan anggota Polairud mengamankan nakhoda dan anak buah kapal KM Sekar Tanjung melalui jalur darat,” kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, Senin (14/6/2021).

Ketika di tengah laut, 20 warga yang menaiki perahu mulai membakar KM Sekar Tanjung. Kemudian warga yang berada di darat mengadang anggota Polairud yang membawa nakhoda dan anak buah kapal. Namun Rusdi cs berhasil diselamatkan dan dibawa ke Satuan Polairud Polda Lampung.

“Sampai hari ini penyidik dari Sat Polairud Polda Lampung masih melakukan penyelidikan dan penyidikan mendalam untuk mengetahui siapa saja pelaku yang terlibat dan apa motif pelaku melakukan perusakan KM Sekar Tanjung 1 tersebut,” ujar Pandra.

Pembakaran ini diduga karena Rusdi cs menggunakan alat gardan untuk menangkap ikan. Padahal cara itu dianggap dapat menghilangkan penangkapan oleh nelayan kecil, dan mestinya digunakan untuk menjaring ikan di laut lepas, bukan di perairan sekitar daratan.

"Nelayan pancing telah mengingatkan kepada kapal tersebut agar tidak beroperasi di Teluk Semaka. Namun teguran itu tidak dihiraukan. Sehingga terjadilah keributan yang mengakibatkan pembakaran kapal," ujar warga setempat yang enggan disebut namanya.

Baca juga artikel terkait KAPAL TERBAKAR atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Restu Diantina Putri