Menuju konten utama

Polisi Belgia Tangkap Dua Orang Terkait Serangan Paris

Brussels, tuan rumah lembaga Eropa Bersatu dan markas besar NATO, dan Belgia pada umumnya berada dalam siaga keamanan tingkat tiga dari empat yang tertinggi yaitu keadaan 'serius' dengan ancaman 'mungkin dan sangat mungkin'.

Polisi Belgia Tangkap Dua Orang Terkait Serangan Paris
Ilustrasi

tirto.id - Kepolisian Belgia, kata jaksa federal pada Sabtu (30/7/2016) menangkap dua orang yang diduga merencanakan serangan di Belgia, setelah pencarian dari rumah ke rumah pada Jumat malam,

"Berdasarkan atas hasil sementara penyelidikan, tampaknya ada rencana melakukan serangan di suatu tempat di Belgia," kata pernyataan kantor jaksa federal.

Mereka adalah Nourredine H (33) dan saudaranya Hamza H. Keduanya akan dihadapkan ke hakim untuk menentukan apakah mereka harus ditahan lebih dari 24 jam.

Menurut kantor kejaksaan setempat, berdasarkan pemeriksaan sementara, kedua orang tersebut tidak ada hubungan dengan serangan di bandar udara dan metro Brussels pada 22 Maret, yang mengakibatkan 32 orang tewas.

Polisi melakukan penggeledahan atas tujuh rumah di daerah Mons dan pencarian lebih lanjut di Liege. Tidak ditemukan senjata atau bahan peledak dalam penggeledahan tersebut.

Satu dari dua orang penjemput tersangka kunci dalam serangan Paris pada malam setelah kejadian diserahkan ke Perancis oleh Belgia, kata jaksa Belgia pada akhir Juni.

Hamza Attou (21) diserahkan kepada pihak berwenang di Perancis, kata pernyataan jaksa Belgia, yang menolak merinci waktu dan cara penyerahan itu.

Beberapa jam setelah serangan 13 November, Attou mengemudikan mobil dari Brussel bersama Mohamed Amri untuk menjemput Salah Abdeslam di Paris pada saat itu, sedangkan saudaranya, Brahim, meledakkan diri.

Ketiga pria bermarkas di Brussel itu dihentikan tiga kali oleh polisi Perancis dalam perjalanan kembali ke Belgia pada keesokan paginya. Attou dan Amri kemudian diciduk pada siang hari, sedangkan Abdeslam menjadi buron hingga 18 Maret.

Abdeslam kemudian diserahkan ke Perancis dan Amri tetap berada dalam tahanan Belgia meskipun masuk dalam dafar pencarian orang, yang diterbitkan Perancis.

Amri (27) dan Attou sebelumnya mengaku mengemudikan mobil dari Brussel ke Paris untuk menjemput Abdeslam, tetapi kemudian menyangkal mengetahui perbuatan Abdeslam.

Baca juga artikel terkait HUKUM INTERNASIONAL

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini