Menuju konten utama

Polisi Akui Sempat Salah Identifikasi Pengeroyok Ade Armando

Polisi mengakui alat face recognition kurang akurat saat mengidentifikasi pelaku pengeroyokan Ade Armando yang mengenakan topi.

Polisi Akui Sempat Salah Identifikasi Pengeroyok Ade Armando
Pegiat media sosial Ade Armando dipukuli massa aksi DPR hingga babak belur. (tirto.id/Riyan Setiawan)

tirto.id - Polda Metro Jaya mengakui kesalahannya dalam melakukan deteksi orang yang diduga pelaku pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando dalam aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022) lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan penyidik melalui sistem face recognition sempat mengidentifikasi orang bernama Abdul Manaf sebagai salah satu pelaku pengeroyokan Ade Armando.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata Abdul Manaf diketahui sedang berada di Karawang, Jawa Barat saat pengeroyokan berlangsung. Zulpan mengakui terdapat kesalahan oleh fitur pengenal wajah karena topi yang dikenakan pelaku.

"Itu teknis kepolisian, dia pakai topi. Jadi tertutup (sebagian wajah) itu," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Kamis (14/4/2022).

Pada Rabu (13/4/2022) malam, Zulpan juga menjelaskan Abdul Manaf awalnya diduga terlibat sebagai salah satu terduga pelaku dalam kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando.

Meski demikian Zulpan menyebut bahwa sistem face recognition yang mengidentifikasi Abdul Manaf kurang akurat.

"Teknologi face recognition Polda Metro Jaya tingkat akurasinya pada saat itu belum 100 persen Abdul Manaf karena orang yang kita duga pelaku itu menggunakan topi sehingga begitu topinya dibuka tingkat akurasinya tidak 100 persen, jadi Abdul Manaf bisa dikatakan bukan sebagai pelaku," ujarnya.

Kesimpulan bahwa Abdul Manaf tidak terlibat dalam kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando diperkuat dengan pemeriksaan terhadap alibi yang bersangkutan.

Hingga hari ini, Kamis (14/4/2022), penyidik Polda Metro Jaya telah menangkap tujuh orang yang diduga terlibat kekerasan terhadap Ade Armando.

Ketujuh orang itu, yakni Muhammad Bagja, Komarudin, Dhia Ul Haq, Abdul Latif, Arif Pardhiani, Markos Iswan, dan Alfikri Hidayatullah.

Zulpan mengatakan dua nama yang terakhir, Markos Iswan ditangkap petugas di Sawangan, Depok, Jawa Barat dan Alfikri Hidayatullah diciduk di Jagakarsa Jakarta Selatan pada Kamis dini hari tadi. Zulpan menambahkan kedua tersangka memiliki peran sebagai pelaku pemukulan terhadap Ade Armando.

Saat ini, petugas masih memburu seorang lainnya yang diduga terlibat penganiayaan Ade Armando, yaitu Ade Purnama termasuk pelaku pemukulan yang mengenakan topi.

Baca juga artikel terkait PEMUKULAN ADE ARMANDO atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto