Menuju konten utama
Demo Pembakaran Bendera

Polda Metro Tegaskan Rencana Aksi Demo di Kantor PBNU Tak Berizin

Hingga saat ini, Polda Metro Jaya hanya menerima pemberitahuan aksi demo di depan Kantor Kemenko Polhukam, bukan di depan kantor PBNU dan GP Ansor.

Polda Metro Tegaskan Rencana Aksi Demo di Kantor PBNU Tak Berizin
Insiden pembakaran bendera pada hari santri di Garut. FOTO/Youtube.

tirto.id - Polda Metro Jaya mengaku tak menerima pemberitahuan aksi demonstrasi yang rencananya digelar di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan kantor Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) hari ini. Menurut kepolisian, pemberitahuan aksi yang masuk hanya di patung kuda Arjuna Wijaya menuju kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Metro Jaya Kombes Umar Effendi. Polda Metro Jaya hanya memberi pemberitahuan aksi demonstrasi oleh massa yang berasal dari Komando Laskar Islam (KLI). Menurut Umar, massa ini merupakan gabungan berbagai ormas Islam.

“Pokoknya cuman satu itu. Tapi kan itu gabungan beberapa ormas. Mereka pemberitahuannya di patung kuda. Perwakilannya ke Kemenko Polhukam,” tegas Umar dihubungi reporter Tirto, Kamis (25/10/2018) malam.

Namun, Umar tidak mau menerangkan soal antisipasi yang dilakukan kepolisian apabila ada aksi demo di luar pemberitahuan tersebut. Umar malah bingung kalau ada massa yang mau melakukan aksi ke NU karena mereka sudah dinyatakan tak bersalah oleh Polda Jawa Barat.

“Nggak ada. Nggak usah berandai-andai. Ya kalau yang salah kan bukan NU. Ngapain ke NU? Cari perkara. Sementara ini pokoknya belum ada,” ucapnya lagi.

Sementara itu, koordinator lapangan aksi massa di PBNU dan GP Ansor Imran Katmas mengatakan, pemberitahuan aksi sudah disampaikan ke Polda Metro Jaya. Massa yang akan datang sekitar 200 orang dengan tuntutan memberhentikan oknum yang membakar bendera berkalimat tauhid di saat peringatan Hari Santri Nasional, Limbangan, Garut.

“Kita mau menyampaikan tuntutan, bukan bertindak anarkis,” jelas Imran dihubungi Tirto.

Baca juga artikel terkait PEMBAKARAN BENDERA TAUHID atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri