Menuju konten utama

Polda Metro Jaya Tegaskan Keamanan di DKI Jakarta Kondusif

Polda Metro Jaya memastikan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Jakarta dalam status kondusif selama bulan Ramadan.

Polda Metro Jaya Tegaskan Keamanan di DKI Jakarta Kondusif
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono. FOTO/Antaranews

tirto.id - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengimbau masyarakat di DKI Jakarta agar tenang dan tidak takut berkegiatan seperti biasa.

Dia menyatakan imbauan itu karena belakangan ini kerap muncul pesan berantai perihal aktivitas geng motor, begal atau kericuhan massa selama Ramadan. Namun, info-info itu tidak sepenuhnya benar.

“Ada foto dan video yang diviralkan, itu kasus lama yang dimunculkan kembali. Ada pesan broadcast [berisi informasi] banyak begal. Saya sampaikan bahwa kamtibmas di Jakarta dalam situasi kondusif,” ujar Argo di Polda Metro Jaya, Rabu (15/5/2019).

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat tidak langsung mempercayai info yang meresahkan. Argo mencatat banyak hoaks terkait gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat belakangan menyebar.

Salah satunya adalah video yang menggambarkan kericuhan di sebuah tempat parkir. Video itu memuat info bahwa kericuhan terjadi di Monas, Jakarta Pusat.

Padahal, kata Argo, kericuhan itu terjadi pada Senin (13/5/2019) malam, di Kota Makassar. Dua kubu yang berkelahi dalam video diketahui merupakan pengemudi ojek online dan tukang parkir.

“Kami telah mengonfirmasi ke Makassar dan sudah ditangani oleh Polsek Panakukkang,” kata dia.

Informasi hoaks yang sempat viral lainnya, kata Argo, adalah foto seseorang dengan kondisi pergelangan tangan putus. Argo mengatakan foto itu menampilkan korban tawuran pada 22 Februari 2019.

“Kasus itu telah ditangani oleh Subdit Resmob Polda Metro Jaya, pelaku telah ditangkap,” sambung dia.

Untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polda Metro Jaya, polisi melakukan Operasi Pekat Jaya 2019 selama bulan Ramadan, mulai tanggal 7 Mei-21 Mei 2019.

Dua unsur personel dalam operasi ini yakni satuan tugas daerah yang terdiri dari pimpinan, staf dan posko, serta pelaksana dengan jumlah 199 personel.

Unsur kedua ialah personel polisi yang berasal dari Kepolisian Resor di bawah Polda Metro Jaya sebanyak 279 personel.

"Jadi, total seluruhnya ada 478 personel," ujar Argo.

Baca juga artikel terkait KRIMINAL atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom