Menuju konten utama

Poin Penting Kerja Sama Indonesia Rusia di Bidang Hankam

Presiden Jokowi dan Presiden Rusia, Vladimir Putin menyepakati berbagai hal terkait dengan pertahanan keamanan (Hankam) dua negara tersebut. Salah satunya, Jokowi dan Putin sepakat akan bertukar data intelijen dalam rangka pemberantasan terorisme. Selain Hankam, Indonesia juga akan mendalami kerjasama bidang ekonomi, investasi, pariwisata dan kemaritiman dengan Rusia.

Poin Penting Kerja Sama Indonesia Rusia di Bidang Hankam
Presiden RI Joko Widodo (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri). Foto/http://setkab.go.id.

tirto.id - Joko Widodo selaku Presiden RI menyampaikan keinginannya untuk mendalami kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan (Hankam) dengan Rusia, hal ini disampaikan langsung kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pertemuan bilateral Indonesia-Rusia di Bucherov Rucey, rumah kediaman Presiden Putin di Sochi, Rusia pada Rabu (18/5/2016).

Jokowi ingin meningkatkan kerjasamanya di bidang Hankam dan tidak hanya berpatokan pada pengadaan alutsista, namun juga ditingkatkan dalam bentuk pusat layanan pemeliharaan dan perbaikan alutsista di Indonesia.

Selain itu, Jokowi juga mengharapkan peningkatan kerjasama tersebut lebih luas cakupannya hingga bidang alih teknologi seperti melakukan produksi bersama.

Bidang pendidikan dan pelatihan militer juga tak luput dalam daftar Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap Indonesia bisa melakukan kerjasama pendidikan, pelatihan dan pertukaran perwira siswa dengan Rusia.

Kedua Presiden juga sepakat meningkatkan kerjasama dalam hal pemberantasan terorisme dengan cara bertukar data intelijen.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi Didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia Wahid Supriyadi.

Selain Kerjasama bidang hankam, Jokowi dan Putin juga menekankan kerjasama di bidang ekonomi.

“Indonesia dan Rusia adalah anggota G20 sehingga kedua negara berkepentingan untuk berkontribusi dalam pemulihan perekonomian global”, kata Presiden seraya mengungkapkan catatannya mengenai penurunan total nilai perdagangan bilateral, dari USD2,64 miliar di tahun 2014, menjadi USD1,98 miliar pada tahun 2015, atau turun sekitar 25%.

Bidang investasi, maritim dan pariwisata tidak lupa menjadi sorotan dalam pertemuan bilateral dua negara sore itu.

Baca juga artikel terkait INDONESIA-RUSIA

tirto.id - Politik
Sumber: Setkab.go.id
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini