Menuju konten utama

PKS Tak Khawatir Berebut Coattail Effect Sandi dengan Partai Lain

"Kami kira soal coattail effect ini kan sifatnya masih asumsi dan coba-coba, karena baru pertama kali dilakukan. Jadi dijalani saja. Sola hasilnya bagaimana kita lihat nanti," kata Suhud Aliyudin.

PKS Tak Khawatir Berebut Coattail Effect Sandi dengan Partai Lain
Calon Wakil Presiden nomer urut 02 Sandiaga Salahudin Uno (tengah) berfoto bersama warga saat berkampanye di Pasar Harjosari, Bawen, Kabupaten Semarang, Rabu (24/10/2018). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

tirto.id -

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak khawatir berebut coattail effect atau efek ekor jas elektoral Sandiaga Uno dengan PAN, Demokrat dan Gerindra di Pemilu 2019.

"Kami kira soal coattail effect ini kan sifatnya masih asumsi dan coba-coba, karena baru pertama kali dilakukan. Jadi dijalani saja. Soal hasilnya bagaimana kita lihat nanti," kata Direktur Pencapresan DPP PKS, Suhud Aliyudin kepada Tirto melalui pesan Whatsapp, Rabu (24/10/2018).

Meskipun begitu, Suhud menyatakan, efek ekor jas Sandiaga penting guna mengerek perolehan suara partainya di Pemilu 2019.

"Dalam sistem pemilu yang disatukan pelaksanaannya antara Pilpres dan Pileg, maka coattail effect dari capres/cawapres menjadi penting. Setiap partai pasti mengharapkan adanya coattail effect ini," jelas Suhud.

DPP PKS mengeluarkan surat edaran kepada seluruh anggota DPR RI mereka untuk mengampanyekan Sandiaga Uno secara maksimal. Surat tersebut bernomor 05/D/EDR/DPP-PKS/2018 tertanggal 17 September 2018.

Dalam surat yang ditandatangani Presiden PKS, Shohibul Iman tersebut tertulis alasan mengampanyekan Sandiaga adalah, "untuk memperkuat gaung kampanye pemilihan presiden dan membangun coattail effect terhadap partai dari calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung Partai Keadilan Sejahtera."

Namun, Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid sempat membantah partainya mengharapkan coattail effect Sandiaga.

"Secara prinsip PKS dari dulu tidak pernah membiasakan diri ke coattail effect ya," kata Hidayat, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018).

Hidayat menyebut pada Pilpres 2004, 2009 dan 2014 partainya tak pernah punya capres atau cawapres. Namun, perolehan elektoral PKS selalu masuk ke parlemen.

"Kami selama ini membasiskan diri pada kemampuan mesin partai, soliditas partai, dan kinerja partai dan anggotanya," kata Hidayat.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri