Menuju konten utama

Pirlo Latih Juventus U23: Latah Tren Lampard, Arteta, & Solskjaer?

Langkah Juventus menggaet mantan pemainnya disinyalir mencontoh tren eks pemain yang sukses melatih mantan klub-klubnya.

Pirlo Latih Juventus U23: Latah Tren Lampard, Arteta, & Solskjaer?
Andrea Pirlo mengangkat Trofi Liga Champions UEFA (lagi) selama Tur Trophy Liga Champions UEFA yang dipersembahkan oleh Heineken di Yankee Stadium, Sabtu, 27 April 2019 di New York. (Gambar Jason DeCrow / AP untuk Heineken USA)

tirto.id - Legenda hidup sepak bola Italia dan Juventus, Andrea Pirlo, resmi kembali ke Turin pada 31 Juli 2020. Tetapi kali ini Pirlo bakal menjadi pelatih Juventus U23.

Langkah Juventus menggaet mantan pemainnya tersebut disinyalir mencontoh tren eks pemain yang sukses melatih mantan klub-klubnya, macam Frank Lampard dengan Chelsea, Ole Gunnar Solksjaer bersama Manchester United, serta Arsenal yang saat ini dibesut Mikel Arteta.

Di musim keduanya sebagai seorang pelatih, Lampard terbilang cukup sukses. Usai mampu membawa Derby County lolos ke play-off Premier League musim 2018/2019, Chelsea dengan percaya diri menunjuk mantan gelandangnya tersebut sebagai pengganti Maurizio Sarri yang hijrah ke Juventus.

Meskipun mengawali musim 2019/2020 dengan kehilangan pemain topnya, Eden Hazard, yang hengkang ke Real Madrid serta embargo transfer, Lampard dengan gemilang masih mampu membawa The Blues finis di posisi 4 klasemen akhir Liga Inggris dan ke final Piala FA.

Sementara itu, Ole Gunnar Solksjaer yang lebih awal menyelami dunia kepelatihan, pun terbilang sukses saat masih menangani Manchester United reserve. Ole memenangkan 4 trofi, Lancashire Senior Cup (2007/08 & 2008/09), serta Premier Reserve League North dan Premier Reserve League pada musim 2009/2010.

Setelahnya, Ole berpetualang ke Cardiff dan klub asal Norwegia, Molde, sebelum menjadi pelatih interim Manchester United pada 19 Desember 2018 menggantikan Jose Mourinho.

Ole membantu United menorehkan 6 kemenangan di Premier League dari 6 pertandingan pertamanya. Penampilan apik United di bulan Januari 2019 membuat Ole diganjang Premier League Manager of The Month. Itu penghargaan pertama yang didapat pelatih United sejak terakhir diraih Sir Alex Ferguson Oktober 2012 silam.

Baik di musim 2018/2019 dan 2019/2020, United arahan Solksjaer mengakhiri musim dengan koleksi 66 poin. Di musim perdananya, poin tersebut hanya cukup untuk membawa Red Devils finis di peringkat 6. Sedangkan musim ini, United dibawa Solksjaer lolos ke Liga Champions dengan finis di posisi 3.

Sementara itu, dibandingkan Lampard dan Ole, jalan karier Mikel Arteta bersama Arsenal terbilang instan. Arteta ditunjuk sebagai pelatih The Gunners menggantikan Unai Emery.

Kendati hanya mampu membawa Arsenal finis di peringkat 8, Arteta mampu menghadiahkan trofi Piala FA saat mengalahkan Chelsea arahan Lampard dengan skor 2-1.

Kemenangan tersebut sangat membantu Arsenal dari segi finansial. Akhir 2019 silam, The Gunners untuk pertama kalinya dalam 17 tahun mengalami kerugian sebesar 27 juta paun.

Arsenal mendapat hadiah sebesar 6,8 juta paun dan akan berkompetisi di Europa League. Hal tersebut sangat sedang dibutuhkan Arsenal lantaran selama tiga kali beruntun gagal ke Liga Champions.

Dilansir situs web UEFA, masing-masing dari 32 klub yang lolos ke Liga Champions 2019/2020 mendapatkan imbalan sebesar 15.25 juta euro, dua kali lipat lebih dari hadiah memenangkan Piala FA.

Memori Manis Bianconeri dilatih Eks Pemain

Juventus sendiri pernah sukses saat dilatih para mantan penggawanya, Antonio Conte dan Didier Deschamps.

Bersama Deschamps, Juventus yang sedang terpuruk karena kasus Calciopoli 2006 silam dan terdegradasi ke Serie B, berhasil dimentaskan lagi ke Serie A. Tetapi Deschamps memutuskan mundur usai Bianconeri dikonfirmasi sebagai juara Serie B.

Si Nyonya Tua kembali menemukan kejayaannya bersama Antonio Conte. Eks gelandang menuntun Juventus mendominasi Serie A selama tiga musim sejak 2011/2012 hingga 2013/2014.

Scudetto musim 2011/2012 merupakan yang paling spesial. La Vechia Signora merengkuh gelar ke-28 dengan tidak sekali pun tersentuh kekalahan daari 38 giornata. Itu merupakan rekor pertama sejak Serie A diikuti 20 tim dan memainkan 38 gameweek.

Semenjak hengkang, legasi Conte masih dilanjutkan Massimiliano Allegri dan Maurizio Sarri. Menghitung scudetto musim 2019/2020, Bianconeri praktis selalu menjadi kampiun Italia dalam 9 musim terakhir.

Pirlo sempat mengaku dedikasi Conte membuatnya terpicu untuk menjajaki karier sebagai pelatih usai pensiun pada 2017 silam. Pirlo merupakan sosok pemain kunci Conte di Juventus.

"Conte adalah pelatih terbaik yang pernah melatih saya. Setiap hari dia menunjukkan kami sesi video pertandingan selama 40-50 menit. Karenanya, saya mempertimbangkan ide untuk menjadi pelatih," ungkap Pirlo pada Februari silam.

Dari banyak sosok eks pemain yang kembali ke klub lamanya sebagai pelatih dan sukses besar, tidak lengkap jika tidak menyebut Pep Guardiola dan Zinedine Zidane.

Barcelona arahan Pep Guardiola mendominasi sepak bola. Di musim pertamanya sebagai pelatih saja, 6 gelar yang bisa dimenangkan musim 2008/2009 sukses digondol semuanya oleh Barcelona.

Sedangkan Zinedine Zidane menjadi pelatih pertama yang sanggup membawa timnya, Real Madrid, memenangkan Liga Champions selama tiga musim beruntun.

Baca juga artikel terkait LIGA ITALIA atau tulisan lainnya dari Gilang Ramadhan

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Gilang Ramadhan
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Ibnu Azis