Menuju konten utama

Pintarnya Dapat Dana $6.3 Juta untuk Buka Peluang Kerja di RI

Pintarnya adalah sebuah platform berbasis data untuk 60 juta pekerja kerah biru mencari pekerjaan.

Pintarnya Dapat Dana $6.3 Juta untuk Buka Peluang Kerja di RI
Pintarnya mendapatkan pendanaan sebesar US$6.3 juta dipimpin oleh Sequoia Capital India & General Catalyst. foto/rilis Crimson agency

tirto.id - Sebanyak 60 juta pekerja kerah biru di Indonesia mencakup lebih dari 70 persen pekerja berbayar dan menyumbangkan 20 persen pada PDB.

Namun, mereka tidak memiliki banyak akses untuk mendapatkan peluang pekerjaan yang terorganisir dan berjangka panjang, serta makin terpinggirkan secara ekonomi.

Mereka berganti pekerjaan dua sampai tiga kali setahun, hidup dari gaji ke gaji, atau bahkan dari sumber pendapatan yang tidak rutin.

Kurangnya kredensial pekerjaan yang sesuai juga membuat layanan dan produk keuangan formal tidak dapat diakses oleh mereka dan memaksa mereka untuk beralih ke sumber pinjaman informal dengan suku bunga tinggi pada saat-saat kritis dalam hidup mereka.

Hal ini terus menerus menghalangi mereka untuk memenuhi aspirasi mereka untuk kehidupan yang lebih baik.

Untuk mencari pekerjaan, pekerja kerah biru harus bergantung dari informasi yang tersebar dari mulut ke mulut atau dari kanal online yang tidak memverifikasi keaslian pekerjaan itu sendiri dan pemberi kerjanya.

Hal ini sering mengakibatkan para pencari kerja tersebut mengalami penipuan. Di lain sisi, para pemberi kerja tidak memiliki cukup akses pada sebuah platform yang dapat diandalkan untuk membantu mereka mengidentifikasi, memverifikasi dan mempekerjakan para pekerja.

Perekonomian pekerja kerah biru memang memiliki peluang besar, namun sangat kompleks dan terfragmentasi.

Co-Founder Nelly Nurmalasari yang mengalami masalah ini secara langsung sebagai pemberi kerja Henry Hendrawan, dan Ghirish Pokardas memahami peluang ini untuk menciptakan nilai bagi puluhan juta pekerja Indonesia.

Mereka mendirikan Pintarnya di tahun 2022, sebuah platform satu atap yang membantu kelas pekerja Indonesia yang kian meningkat untuk mendapatkan pekerjaan, menjadi lebih dapat dipekerjakan dan mengakses layanan keuangan yang lebih baik.

Sebelum mendirikan Pintarnya, Nelly dan Henry merupakan eksekutif senior di Traveloka, di mana mereka membangun produk-produk teknologi dan finansial, dan menumbuhkan jutaan konsumen di kawasan Asia Tenggara.

Ghirish adalah seorang eksekutif senior di KKR yang bekerja dengan perusahaan di bidang layanan finansial.

“Dulu saya mempekerjakan staf salon kecantikan saya melalui platform iklan baris online atau referensi para pekerja lain. Sangat sulit untuk menyaring dan memverifikasi kandidat dan pengalaman kerjanya dengan cepat," ujar Nelly Nurmalasari, Co-Founder dan CEO Pintarnya dalam rilis yang diterima Tirto, Kamis (19/5).

Ia menambahkan, "Di sisi lain, saya juga menyadari bahwa untuk para pencari kerja, sangat menjengkelkan untuk mencari dan melamar pekerjaan, lalu mereka menjadi korban penipuan dalam prosesnya."

"Pintarnya bertujuan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut untuk kedua belah pihak. Lalu, 80% dari populasi memiliki smartphone, jadi ini saat yang tepat untuk meluncurkan sebuah platform digital," katanya lagi.

"Perubahan perilaku yang dipicu oleh pandemi COVID-19 baru-baru ini dan bangkitnya Open Finance di Indonesia juga memberikan dorongan pada misi kami,” tangkasnya.

Pendekatan berbasis data untuk menghubungkan pencari kerja dengan peluang kerja

Setelah para pencari kerja mendaftar dan membuat sebuah profil, Pintarnya akan menggunakan informasi yang diberikan mereka untuk merekomendasikan peluang pekerjaan yang relevan untuk mereka, mempertimbangkan berbagai parameter termasuk namun tidak terbatas pada persyaratan pekerjaan, lokasi dan keahlian mereka.

Pendekatan ini memberikan akses tidak hanya ke prospek saat ini dan yang terverifikasi, tetapi juga prospek yang dikurasi. Lalu, Pintarnya akan bekerja bersama si pemberi kerja untuk mengkualifikasi dan rekrut pekerja kerah biru yang tepat.

Pintarnya percaya bahwa memberdayakan pekerja kerah biru untuk mencari peluang pekerjaan yang relevan akan menghasilkan perekonomian yang lebih baik, yang akan mendorong roda pemberdayaan finansial.

“Misi dari Pintarnya tidak hanya membantu para pekerja mendapatkan pekerjaan. Dengan identitas digital dan riwayat pekerjaan yang terverifikasi, kami akan membuka akses untuk layanan finansial yang lebih baik untuk mereka dengan kemitraan bersama institusi keuangan, memungkinkan pekerja kerah biru meraih mimpi mereka untuk hidup yang lebih layak,” imbuh Henry Hendrawan, Co-Founder Pintarnya.

“Kami bertujuan untuk membuat Pintarnya sebagai platform pilihan untuk para pencari kerja agar dapat mencari peluang pekerjaan yang dapat dipercaya. Hal ini akan memungkinkan kami untuk memahami secara mendalam kebutuhan mereka selain mencari pekerjaan, membuka jalan bagi Pintarnya untuk menciptakan rangkaian layanan keuangan dan non-keuangan yang beraneka ragam.” ujar Ghirish Pokardas, Co-founder Pintarnya.

Pintarnya diluncurkan di bulan Mei 2022 dengan memfokuskan kota-kota besar di Indonesia dan mendukung pasar pekerjaan di era recovery pasca pandemi.

Pada 19 Mei 2022, Pintarnya mengumumkan putaran pendanaan sebesar 6,3 juta dolar AS, yang dipimpin oleh Sequoia Capital India dan General Catalyst.

"Tim pendiri Pintarnya membawa pengalaman bertahun-tahun yang luar biasa dalam membangun produk-produk teknologi dan finansial untuk mengatasi tantangan ini, dan kami sangat bangga untuk berpartner dengan mereka dalam perjalanannya untuk membantu jutaan orang Indonesia mewujudkan potensi ekonomi mereka,” ujar Abheek Anand, MD Sequoia India.

Alex Tran dari General Catalyst berkomentar, "Kami senang dapat mendukung tim di Pintarnya saat mereka memulai misi untuk membantu pekerja kerah biru menyesuaikan diri dengan pemberi kerja, membangun komunitas, dan meningkatkan keterampilan. Kami juga senang dengan peluang tekfin yang dapat muncul dari sini.”

Perusahaan ini sedang mengembangkan timnya dan secara aktif mencari engineer, product manager, desainer, marketing, tim operasional dan business development di Jakarta.

Nelly juga menjadi bagian dari kohort pertama Sequoia Spark - sebuah program mentoring selama setahun dengan dana hibah, menggabungkan modal dan bimbingan, yang dirancang untuk menginspirasi lebih banyak wanita di kawasan Asia Tenggara dan India untuk menjadi pengusaha.

Penulis: Tim Media Servis