Menuju konten utama

PGEO Bakal Terbitkan Surat Utang Senilai Rp6 Triliun, Untuk Apa?

PGEO berencana akan menerbitkan surat utang berwawasan hijau (green bonds) senilai 400 juta dolar AS atau setara dengan Rp6 triliun.

PGEO Bakal Terbitkan Surat Utang Senilai Rp6 Triliun, Untuk Apa?
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Unit 1,2,3 dan 4 beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan listrik Provinsi Lampung di Tanggamus, Lampung, Jumat (16/06).ANTARA FOTO/HO/HumasPertamina/Rudi

tirto.id - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berencana akan menerbitkan surat utang berwawasan hijau (green bonds) senilai 400 juta dolar AS atau setara dengan Rp6 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS.). Surat utang ini menawarkan bunga sebesar 5,15 perse per tahun dan jatuh tempo pada 2028.

"Surat utang telah mendapatkan peringkat Baa3 (Stable) dari Moody's dan BBB- (Stable) dari Fitch," ujar manajemen dikutip dari laporan keterbukaan informasi BEI, Rabu (26/4/2023).

Perseroan dan Joint Global Coordinators dan Joint Bookrunners (JBR) telah menandatangani purchase agreement terkait dengan rencana penerbitan surat utang.

Berdasarkan purchase agreement, Perseroan menunjuk JBR untuk melakukan penawaran dan penjualan surat utang kepada investor di luar wilayah Indonesia. Purchase agreement diatur berdasarkan hukum Negara Bagian New York, Amerika Serikat.

JBR yang dimaksud antara lain Australia and New Zealand Banking Group Limited, BNP Paribas, Citigroup Global Markets Singapore Pte. Ltd., The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Mandiri Securities Pte. Ltd., MUFG Securities Asia Limited Singapore Branch, SMBC Nikko Securities (Hong Kong) Limited and United Overseas Bank Limited.

Berdasarkan informasi, dana bersih yang dikantongi perseroan dalam penerbitan surat utang akan digunakan untuk melunasi seluruh sisa utang PGEO berdasarkan facilities agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Facility Agent yang akan jatuh tempo pada 23 Juni 2023.

Saat ini, sisa jumlah kewajiban yang masih terutang berdasarkan facilities agreement adalah sebesar 400 juta dolar AS. Rencana penggunaan dana tersebut telah sesuai dengan Eligibility Criteria yang telah ditetapkan dalam Green Financing Framework Perseroan.

"Surat Utang akan diterbitkan oleh Perseroan pada 27 April 2023 dengan penandatanganan perjanjian Indenture antara Perseroan dan The Bank of New York Mellon selaku trustee terkait penerbitan surat utang dan penunjukan trustee dengan yang diagendakan pada tanggal tersebut," jelas manajemen.

Baca juga artikel terkait PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang