Menuju konten utama

Pesona Lembah Anai, Air Terjun Alami di Jalur Trans Sumatera

Air terjun ini merupakan bagian dari aliran sungai Batang Lurah yang berhulu di atas Gunung Singgalang.

Pesona Lembah Anai, Air Terjun Alami di Jalur Trans Sumatera
pebalap sepeda beradu kecepatan saat melintasi kawasan wisata lembah anai pada tour de singkarak etape keenam di tanah datar, sumatera barat, kamis (8/10). pebalap dari pishgaman giant team, hossein askari, keluar sebagai yang tercepat dengan catatan waktu tiga jam 29 menit 50 detik dengan jarak tempuh 116 kilometer dari jam gadang bukit tinggi menuju istano basa pagaruyung, tanah datar. antara foto/m agung rajasa/ama/15.

tirto.id - Jika melewati jalan raya trans Sumatera, jangan lewatkan deretan pemandangan alam berupa bukit dan hutan yang begitu hijau. Di antara perbukitan itu, terdapat air terjun alami bernama Lembah Anai.

Secara geografis, lokasi air terjun Lembah Anai masuk dalam wilayah Nagari Singgalang, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat.

Dari Kota Padang, Lembah Anai ini hanya berjarak kurang lebih 60 kilometer. Air terjun ini merupakan bagian dari aliran sungai Batang Lurah yang berhulu di atas Gunung Singgalang.

Di balik pesonanya, Lembah Anai menyimpan sejarah kelam dalam pembangunan jalan di sekitarnya. Dikutip dari buku karangan Elizabeth E. Graves yang berjudul Asal-Usul Elite Minangkabau Modern-Respons terhadap Kolonial Belanda Abad XIX/XX, Lembah Anai dibangun pada zaman penjajahan Belanda.

Rencananya, kawasan ini ditujukan sebagai jalan yang akan menghubungkan Padang dengan dataran tinggi di Padang Panjang melalui Lembah Anai. Kompeni Dagang Belanda membutuhkan jalan yang dapat digunakan untuk membawa barang dalam jumlah yang besar dan lebih hemat untuk bersaing dengan pribumi.

Proses pembuatan jalan sepanjang 10 mil ini memakan banyak korban yang dipaksa bekerja. Tak jarang pula karena kewajiban pekerjaan ini, para pekerja harus menempuh waktu berhari-hari menuju proyek pembangunan Lembah Anai.

Saat itu, Belanda menetapkan aturan bahwa selain pemuka agama, wanita, dan orang tua, semua masyarakat wajib mengikuti sistem kerja paksa.

Tidak banyak orang yang mengetahui, kawasan Cagar Alam Lembah Anai ini memiliki tujuh air terjun selain Lembah Anai sendiri. Bagi yang memiliki hobi berwisata di alam luas atau menyukai tantangan, cukup berjalan kaki selama dua jam kurang lebihnya maka kita bisa menikmati pemandangan air terjun yang lain.

Jam operasional tempat yang telah ditetapkan sebagai ikon pariwisata di Sumatera Barat ini dibuka cukup panjang mulai pukul 07.00-18.00 WIB, sehingga anda tidak perlu khawatir apabila tidak memungkinkan datang lebih pagi dari kawasan wisata alam pada umumnya.

Para pelancong biasanya menikmati Lembah Anai untuk dijadikan sebagai tempat hiburan atau perkemahan.

Selain berkunjung ke Lembah Anai, jangan lupa untuk lupa untuk mencicipi makanan khas Sumatera Barat yang juga tersebar di sekitar lokasi air terjun, seperti keripik sanjai, beras rendang, galamai (dodol), dan aneka oleh-oleh lainnya.

Untuk fasilitas yang tersedia tak perlu khawatir karena pemerintah setempat telah mengelola air terjun Lembah Anai menjadi kawasan wisata yang cukup nyaman.

Lahan parkir yang luas, kios-kios suvenir, rumah makan, penginapan, musala, toilet, area untuk berkemah, semua telah tersedia di Lembah Anai.

Baca juga artikel terkait PARIWISATA atau tulisan lainnya dari Alifa Justisia

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alifa Justisia
Editor: Dipna Videlia Putsanra