Menuju konten utama

Pesawat Pembawa WNI dari Cina Jalani Karantika Usai Tiba di Natuna

Pesawat Batik Air akan menjalani serangkaian proses karantina setelah mengangkut WNI dari Wuhan Cina.

Pesawat Pembawa WNI dari Cina Jalani Karantika Usai Tiba di Natuna
Petugas medis mengarahkan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China yang telah disemprot cairan disinfektan setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). ANTARA FOTO/Kementerian Luar Negeri RI/mrh/aww.

tirto.id - Pesawat Batik Air yang mengangkut Warga Negara Indonesia (WNI) akan dikarantina dengan tahapan sterilisasi usai digunakan sebagai transportasi atas misi kemanusiaan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto akan mengawasi pelaksanaan mitigasi pesawat yang telah kembali di Indonesia.

"Kami akan mengawasi proses mitigasi pesawat agar bersih dari kuman virus Korona " jelas Novie dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Minggu (3/2/2020).

Langkah-langkah mitigasi tersebut merupakan prosedur yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan yaitu pesawat diparkir pada area yang berjauhan dengan pesawat yang lain (isolated area).

Kemudian, pesawat dalam kondisi kosong (tanpa kru dan penumpang), hanya ada petugas yang akan melakukan kegiatan disinfeksi/dekontaminasi, dan petugas menggunakan alat pelindung diri lengkap.

Kemudian, bagian pesawat yang akan dilakukan disinfeksi adalah kabin dan bagasi. Setelah semua petugas dan peralatan disiapkan, maka dilakukan kegiatan disinfeksi dengan menggunakan dry fogger yang diisi dengan bahan disinfektan khusus.

Butiran uap dari alat fogger tersebut diharapkan dapat melingkupi seluruh area yang ada dalam kabin dan bagian kargo. Setelah itu, didiamkan selama minimal 10 menit.

Setelah contact time berakhir, maka pada area tempat duduk yang ditempati penumpang terjangkit atau terpapar dilakukan usapan dengan menggunakan lap pendekontaminasi kering fibertect untuk memastikan bebas dari residu hama/kuman. Pada bagian permukaan luar pesawat dilakukan disinfeksi dengan penyemprotan.

Novie juga menyampaikan bahwa bila semua prosedur dilaksanakan dengan baik, diharapkan pesawat sudah dianggap bebas dari kuman virus korona.

"Setelah pesawat dinyatakan bebas dari virus korona oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan, barulah pesawat ditarik ke hanggar untuk dilakukan perawatan lebih lanjut," jelas dia.

Kemenhub akan terus bekerja sama dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan bahwa proses evakuasi berjalan dengan baik dan terus memastikan penerbangan yang selamat, aman dan nyaman.

Baca juga artikel terkait VIRUS KORONA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali