Menuju konten utama

Pesawat Luar Angkasa Israel Jatuh dalam Misi Pendaratan di Bulan

Pesawat luar angkasa Israel Beresheet gagal mendarat di bulan.

Pesawat Luar Angkasa Israel Jatuh dalam Misi Pendaratan di Bulan
Ilustrasi bulan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Pesawat luar angkasa Israel bernama Beresheet jatuh dalam misi pendaratan di Bulan. Sekitar 20 menit sebelum jadwal pendaratan pada Kamis (11/04/2019), mesin penembak turun Beresheet bekerja lambat.

Para insinyur menyaksikan keheningan ketika puluhan layar menampilkan pesawat luar angkasa itu terjun bebas. Pesawat itu kehilangan komunikasi dengan ruang kontrol darat selama proses terakhir pendaratannya. Tak lama usai hilang komunikasi, misi ke bulan itu dinyatakan gagal.

“Kami benar-benar jatuh di permukaan bulan,” kata Opher Doron dari Israel Aerospace Industries, dilansir dari Aljazeera.

Dia mengatakan mesin pesawat ruang angkasa mati sesaat sebelum mendarat di bulan, dan para ilmuwan masih berusaha mencari tahu apa penyebabnya.

Beresheet merupakan nama yang diambil dari bahasa Ibrani yang artinya Kejadian. Beresheet telah melakukan perjalanan mengitari ruang angkasa selama tujuh minggu.

“Yah kami tidak berhasil, tetapi kami benar-benar mencoba,” kata Morris Kahn, seorang pengusaha telekomunikasi Israel dan Presiden SpaceIL, organisasi nirlaba yang yang melakukan misi itu.

“Dan saya pikir pencapaiaan menuju bulan yang kita dapatkan benar-benar luar biasa. Saya pikir kita bisa sedikit merasa bangga,” tambah Morris, dikutip dari New York Times.

Pedana Menteri Israel Benjamin Netanhayu yang menghadiri acara Misi ke Bulan yang di gelar di pusat komando misi di Yehud, Israel, mengatakan, “Jika awalnya Anda tidak berhasil, Anda coba lagi.”

Kecelakaan itu tidak hanya disaksikan oleh Perdana Menteri Israel saja, tetapi oleh masyarakat yang hadir dan memenuhi pusat komando misi Yehud. Selain itu, proses terjatuhnya pesawat luar angkas Beresheet juga disiarkan oleh televisi nasional.

Kegagalan itu merupakan akhir yang mengecewakan bagi perjalanan ke bulan sejauh 6,5 juta kilometer, yang juga dirancang untuk menghemat bahan bakar dan mengurangi harga produksi. Pesawat antariksa itu menumpang pada roket SpaceX yang diluncurkan dari Florida pada Februari.

“Yang menyulitkan adalah kondisinya. Kondisi geologis dan atmosfer berbeda di bulan berbeda dengan di Bumi,” kata profesor Universitas Amerika, Howard McCurdy, yang telah menulis beberapa buku tentang luar angkasa.

Misi ke bulan ini didanai oleh SpaceIL, perusahaan swasta dan nirlaba. Misi Beresheet ke bulan untuk mempelajari kandungan magnetik dalam bebatuan di bulan. B

Beresheet juga membawa kapsul waktu yang berisi file digital berisi Alkitab, gambar anak-anak, lagu kebangsaan Israel, serta kenangan dari orang-orang yang selamat dari tragedi Holocaust.

SpaceIL didirkan pada tahun 2011 untuk mengikuti kontes Google Lunar Xprize yang akan memberikan 30 juta dolar AS untuk pendaratan pesawat luar angkasa ke bulan dan mengirim gambar ke bumi. Namun, kontes ditutup tanpa pemenang.

Baca juga artikel terkait MISI LUAR ANGKASA atau tulisan lainnya dari Irsandy Dwi

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Irsandy Dwi
Penulis: Irsandy Dwi
Editor: Yantina Debora