Menuju konten utama

Pesan Natal Paus Fransiskus Serukan Perdamaian di Suriah

Paus Fransiskus menyerukan perdamaian terhadap mereka yang tengah diamuk perang dan konflik kekerasan. Ia pun medesak adanya bantuan untuk mewujudkan perdamaian di Suriah.

Pesan Natal Paus Fransiskus Serukan Perdamaian di Suriah
Paus Francis menyambut para jemaat ketika ia tiba untuk memimpin pertemuan mingguan di Lapangan Saint Peter di Vatikan, Rabu (28/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Remo Casilli.

tirto.id - Harapan perdamaian di dunia yang sedang diamuk perang dan terorisme disampaikan Paus Fransiskus dalam pesan Natal-nya. Paus juga mendesak orang untuk mengingat para migran, pengungsi, dan mereka yang ditimpa ketidakstabilan ekonomi akibat pemberhalaan uang.

Menyampaikan pesan Natal keempatnya sejak dipilih pada 2013, Paus Fransiskus mendesak Palestina dan Israel menyingkirkan kebencian dan balas dendam serta membuka halaman baru sejarah.

Pesan tradisional "Urbi et Orbi" (kepada kota dan dunia) Paus Fransiskus menyebutkan bahwa perang, kekerasan, dan penderitaan mesti digantikan harmoni dan perdamaian yang disimbolkan oleh bayi Yesus.

"Damai untuk mereka yang kehilangan orang terkasihnya akibat aksi brutal terorisme yang telah menaburkan ketakutan dan kematian di jantung banyak negara dan kota di dunia," kata Paus kepada sekitar 40.000 orang yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.

"Hari ini pesan perdamaian berkumandang ke seluruh penjuru Bumi untuk merengkuh semua orang, khususnya mereka yang diamuk perang dan konflik kekerasan yang sepertinya lebih kuat ketimbang perdamaian," kata Paus dalam Bahasa Italia dari tengah balkon Basilika Santo Petrus.

Sebagaimana dilansir Antara, Senin (26/12/2016), Paus juga menyeru perdamaian di Suriah dan mendesak bantuan sesegera mungkin kepada penduduk kota Aleppo yang diduduki kembali pemerintah Suriah setelah empat tahun hancur akibat perang dengan pemberontak.

"Saatnya senjata disingkirkan selamanya [di Suriah], dan masyarakat internasional aktif mencari solusi sehingga koeksistensi sipil bisa dipulihkan di negeri itu," kata Paus.

Paus Fransiskus juga menyatakan Natal semestinya menginspirasi manusia untuk membantu mereka yang kurang beruntung, termasuk migran, pengungsi dan mereka yang disapu oleh gejolak sosial dan ekonomi.

"Perdamaian untuk orang yang menderita karena ambisi ekonomi segelintir orang, karena ketamakan dan pemujaan uang yang mengantarkan kepada perbudakan," kata Paus.

Pada Misa Natal Sabtu waktu setempat, Paus Fransiskus mengatakan hari raya Natal telah disandera oleh pesona materialisme yang membuat Tuhan menjadi bayang-bayang.

Baca juga artikel terkait PESAN NATAL atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari