Menuju konten utama

Pesan Kapolri ke Capaja: Masyarakat Belum Dewasa Berdemokrasi

“Karena kemampuan rasional masyarakatnya belum dewasa dalam berdemokrasi," kata Tito.

Pesan Kapolri ke Capaja: Masyarakat Belum Dewasa Berdemokrasi
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan pemaparan saat menjadi narasumber pada diskusi bertajuk Manajemen Komunikasi Pemerintah di Era Digital‚ di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (13/7). ANTARA FOTO/Aji Styawan

tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan pembekalan kepada para calon perwira remaja (capaja) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/7/2018).

Dalam kesempatan itu, Tito mewanti-wanti agar para capaja bersikap kirtis karena masyarakat Indonesia belum bisa mampu melaksanakan demokrasi dengan baik.

Menurut Tito, ketidakdewasaan itu bisa menimbulkan potensi konflik horizontal antar masyarakat. Selain masalah kekerasan, hal ini memicu masalah konflik berbasis SARA. Padahal, seharusnya agama dalam demokrasi diciptakan untuk membangun kedamaian.

“Di agama memiliki kekuatan konstruktif pembangun, tapi juga memiliki kekuatan dan menghancurkan kalau sudah terjadi konflik berbau agama,” kata Tito. “Karena kemampuan rasional masyarakatnya belum dewasa dalam berdemokrasi.”

Selain itu, Tito juga menegaskan, isu demokrasi sering digunakan masyarakat kelas bawah untuk melakukan perlawanan terhadap negara dan hal itu harus diwaspadai. Secara tidak langsung, Tito mengimbau agar para calon perwira ini mewaspadai kebebasan demokrasi.

“Terlalu bebas diterapkan di masyarakat Indonesia yang didominasi oleh kelas bawah yang tadi saya sampaikan, ini juga bisa membawa dampak negatif karena akan memberikan kebebasan terhadap hal-hal yang mengancam eksistensi prinsip-prinsip dasar negara Indonesia NKRI,” tegasnya lagi.

Dengan berbagai alasan kebebasan berekspresi, Tito menyatakan banyak pihak yang berusaha mengambil ruang untuk mengembangkan paham-paham berbasis teologis, seperti khilafah, salafi, dan jihadis terkait terorisme. Seharusnya hal itu sudah dibatasi dengan adanya Pancasila.

“Ada batasan-batasan yang sudah diatur oleh pendiri negara kita, yaitu prinsip-prinsip kepancasilaan tak kemudian globalisasi juga menjadi fenomena dominasi antar bangsa,” katanya lagi.

Baca juga artikel terkait KAPOLRI atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto