Menuju konten utama

Pertumbuhan Ekonomi Q1 2022 Diprediksi Capai 5,1 Persen

Pertumbuhan ekonomi Q1 2022 diprediksi akan tumbuh di kisaran 4,8 - 5,1 persen secara year on year (yoy).

Pertumbuhan Ekonomi Q1 2022 Diprediksi Capai 5,1 Persen
Kendaraan melaju di antara gedung bertingkat di kawasan Pancoran, Jakarta, Sabtu (20/3/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 atau Q1 pada Senin (9/5/2022) pukul 11.00 WIB. Pemerintah sendiri memperkirakan laju ekonomi pada tiga bulan pertama bakal berada di kisaran 5 persen.

Ekonom dan Staf Ahli Otoritas Jasa Keuangan, Ryan Kiryanto memprediksi pertumbuhan ekonomi Q1 akan tumbuh di kisaran 4,8 - 5,1 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut seiring dengan terjadinya pelonggaran kebijakan pembatasan sosial.

“Hampir pasti ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal pertama 2022 ini berpeluang tumbuh signifikan pada kisaran 4,8-5,1 persen secara tahunan," kata Ryan dalam risetnya, Senin (9/5/2022).

Ryan mengatakan, dibukanya berbagai jalur dan moda transportasi semakin meningkatkan permintaan masyarakat terhadap berbagai jenis barang dan jasa. Meskipun sempat dibayangi Omicron, namun kata Ryan kesigapan pemerintah telah mampu mengatasi efek negatif lebih lanjut dari sebaran virus tersebut.

Di samping itu, ia melihat sistem dan manajemen kesehatan nasional juga semakin baik yang membuat kepercayaan diri masyarakat meningkat untuk melakukan berbagai kegiatan ekonomi dan sosial. Di sis lain persentase pola kerja di kantor (work from office/WFO) pun ditingkatkan dan sebaliknya pola kerja di rumah (work from home/WFH) diturunkan.

"Semua itu pada gilirannya mampu mendongkrak sisi permintaan masyarakat secara signifikan. Itulah yang mendasari pertumbuhan PDB Indonesia di kuartal pertama tahun ini berkisar 4,8-5, persen yoy," ujarnya.

Ryan menambahkan pola yang sama akan terjadi pula di kuartal kedua tahun ini, lebih-lebih dengan adanya kebijakan cuti bersama dan aktivitas selama Ramadan disertai fenomena mudik lebaran. Hal ini mendorong permintaan masyarakat melonjak sangat signifikan dibandingkan periode yang sama dalam dua tahun terakhir sebelumnya.

“Permintaan dadakan (pent-up demands) pun terdorong meningkat tajam setelah dua tahun lebih hasrat konsumsi masyarakat tertahan karena pandemi," jelasnya.

Sementara itu, untuk keseluruhan 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan Ryan tetap akan positif pada rentang 4,75 -5,05 persen. Pertumbuhan ini terjadi meskipun dibayang-bayangi potensi kenaikan inflasi dan suku bunga acuan yang tetap terukur dan akomodatif untuk bisa menopang perekonomian nasional.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz