Menuju konten utama

Pertumbuhan Ekonomi 2017 5,07%, Iklim Investasi akan Diperbaiki

Sri Mulyani harap momentum untuk investasi tetap tumbuh di atas tujuh persen untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen.

Pertumbuhan Ekonomi 2017 5,07%, Iklim Investasi akan Diperbaiki
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Pemerintah bakal berfokus pada perbaikan iklim investasi Indonesia di 2018. Rencana tersebut dimaksudkan agar pemerintah dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini yang ditetapkan berada di angka 5,4 persen.

“Kami harap momentum untuk investasi tetap bertahan atau tumbuh di atas tujuh persen, sehingga menimbulkan confidence pada kelas menengah,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta pada Selasa (6/2/2018).

Menurut Sri Mulyani, kinerja investasi pada 2017 sebetulnya telah menorehkan catatan yang terbilang positif. Adapun investasi tercatat meningkat dari tahun sebelumnya, sehingga bisa berada di atas 6 persen.

“Dari ekspor juga sudah cukup stabil, di atas 8 persen. Investasi dan ekspor diharapkan akan memberikan confidence yang lebih bagus,” ucap Sri Mulyani.

Selain mendorong kinerja investasi dan ekspor, sejumlah upaya untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga perlu dilakukan. Salah satunya melalui berbagai kegiatan pemerintah yang bisa meningkatkan kemampuan dari masyarakat, seperti transfer dana untuk keluarga miskin.

Pada 2018, Sri Mulyani menyebutkan jumlah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) bakal bertambah jadi 10 juta keluarga. Dengan demikian, diharapkan daya beli bisa terdorong akibat jangkauan dari program penanggulangan kemiskinan yang lebih luas.

“Namun tetap pesannya sama, yakni menjaga daya beli masyarakat melalui inflasi yang rendah. Itu penting sekali,” ujar Menkeu lagi.

Saat disinggung mengenai konsumsi rumah tangga yang melambat, Sri Mulyani tidak menanggapinya secara rinci. Ia tidak menampik bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara year-on-year di 2017 adalah sebesar 4,95 persen.Angka ini memang lebih rendah sekitar 0,05 persen dari angka 5,01 persen persen pada 2016.

“Kalau dilihat penyebab inflasi di 2017, barangkali yang dilihat sebagai faktor yang memengaruhi adalah pembelian atau daya beli masyarakat,” ungkap Sri Mulyani.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2017 yang hanya sebesar 5,07 persen, salah satunya dipengaruhi oleh perlambatan konsumsi rumah tangga.

Selain pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang sebesar 4,95 persen tersebut, faktor lain yang memengaruhi ialah pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto yang sebesar 6,15 persen, dan konsumsi pemerintah sebesar 2,14 persen.

“Konsumsi rumah tangga tumbuh karena adanya kenaikan konsumsi pada kelompok kesehatan dan pendidikan, restoran dan hotel, serta transportasi dan komunikasi,” ucap Kepala BPS Suhariyanto saat jumpa pers di kantornya, Jakarta pada Senin (5/2/2018).

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari