Menuju konten utama

Pertamina Sebut Konsumsi BBM Turun 8% Selama Ada Kebijakan WFH

Tercatat sejak penerapan work from home tanggal 16 Maret 2020, secara umum konsumsi BBM turun 8 persen dari rata-rata normal harian (dari 134,87 ribu KL menjadi 123,74 ribu KL).

Pertamina Sebut Konsumsi BBM Turun 8% Selama Ada Kebijakan WFH
Warga melakukan pengisian BBM secara mandiri (self service) di SPBU 34.403316, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (17/2/2020). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww.

tirto.id - PT Pertamina (Persero) mencatat terjadinya penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 8 persen selama kebijakan bekerja di rumah (work from home) untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona jenis baru, COVID-19, Kamis (26/3/2020).

Tercatat sejak penerapan work from home tanggal 16 Maret 2020, secara umum konsumsi BBM turun 8 persen dari rata-rata normal harian (dari 134,87 ribu KL menjadi 123,74 ribu KL).

PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dalam kondisi aman, baik untuk saat ini maupun hari-hari ke depan.

Saat ini, pasokan rata-rata nasional untuk BBM berada di level 23 hari dan stok LPG selama 17 hari, berdasarkan data yang dihimpun Antara di Jakarta.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan pasokan BBM dan LPG tersedia cukup aman untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari di tengah masyarakat yang masih dalam situasi darurat virus Corona.

“Stok ini akan terus ditambah sesuai dengan jadwal suplai yang telah direncanakan berdasarkan tingkat konsumsi masyarakat di setiap wilayah,” ujarnya, melansir laman Antara News.

Jika konsumsi BBM mengalami penurunan, saat ini LPG sektor rumah tangga justru mengalami kenaikan, LPG Subsidi naik 0,7 persen dari konsumsi normal harian 21,93 ribu metrik ton menjadi 22,10 ribu metrik ton.

Sedangkan LPG rumah tangga Non Subsidi naik sebesar 5,4 persen dari konsumsi normal harian 2,05 ribu metrik ton menjadi 2,16 metrik ton.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kesadaran masyarakat untuk menggunakan LPG Non Subsidi untuk kebutuhan memasak di rumahnya.

Lebih lanjut disampaikan Fajriyah, dalam kondisi normal maupun darurat COVID-19, Pertamina memastikan secara keseluruhan operasional produksi, pengolahan, distribusi dan pemasaran produk Pertamina tetap berjalan dengan baik.

"Bahkah untuk mendukung kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah, Pertamina mengoptimalkan layanan pengantaran atau Pertamina Delivery Service melalui Call Center 135 bagi masyarakat yang memilih untuk beraktivitas di rumah saja selama kondisi siaga COVID-19,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebagai langkah antisipasi penyebaran virus, Pertamina juga menyemprotkan disinfektan pada tabung-tabung LPG, fasilitas SPBU dan penerapan prosedur tambahan untuk petugas SPBU seperti penggunaan masker, sarung tangan dan hand sanitizer.

“Kami telah menerapkan kebijakan secara internal untuk pengaturan pekerja dimana pekerja di dalam lingkungan operasional perusahaan tetap masuk, sementara untuk pekerja kantoran menjalankan work from home. Dengan kebijakan tersebut, kami memastikan pasokan BBM dan LPG akan aman ke depannya,” katanya.

Baca juga artikel terkait BBM

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH