Menuju konten utama

Pertamina dan Telkom Tandatangani Kerja Sama Digitalisasi SPBU

Sistem digital itu akan dipasang di 5.518 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina seluruh Indonesia.

Pertamina dan Telkom Tandatangani Kerja Sama Digitalisasi SPBU
Petugas menyelesaikan pemasangan dispenser darurat di rest area Penarukan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (5/6/2018). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

tirto.id - PT Pertamina (Persero) hari ini menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk untuk membangun sistem digital pada setiap corong pengisian bahan bakar minyak atau nozzle di 5.518 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina seluruh Indonesia.

Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah yang baik demi meningkatkan transparansi dan keakuratan data pasokan dan konsumsi BBM di setiap SPBU.

Tak hanya itu, berkat data yang realtime, kepastian stok pun akan bisa dikelola lebih baik dan efisien. Digitalisasi ini juga akan memudahkan pemerintah memantau dan mengawal penyaluran BBM khusus penugasan. Sebab, proses distribusi dapat terekam dengan akurat di dalam sistem.

“Tujuan utama digitalisasi SPBU ini untuk meningkatkan pelayanan Pertamina kepada konsumen. Penghitungan pendapatan dari penjualan BBM di setiap SPBU juga lebih cepat dan akurat. Digitalisasi SPBU juga dapat menjamin bahwa tak ada kecurangan dalam penyaluran BBM,” kata Rini di Kementerian BUMN Jakarta pada Jumat (31/8/2018).

Sementara itu, Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas’ud Khamid mengungkapkan, digitalisasi SPBU merupakan upaya perseroan untuk hadir melayani pelanggan di seluruh Indonesia secara maksimal. Melalui program ini, Pertamina juga akan mendukung program pemerintah dalam Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) atau cashless society melalui pembayaran digital.

“Pertamina, melalui lebih dari 5.000 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia, memahami tuntutan dan gaya hidup pelanggan saat ini yang serba digital, cepat dan tepat. Melalui sistem digital, diharapkan pengawasan stok dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dapat lebih efektif,” ujar Mas’ud.

Digitalisasi SPBU ini meliputi penyediaan infrastruktur digital, Data Center dan Connectivity di 5.518 SPBU atau 75.000 nozzle seluruh Indonesia.

Melalui digitalisasi SPBU, Pertamina dan Telkom juga sepakat mengembangkan platform penyaluran BBM untuk memantau stok BBM di tangki penyimpanan SPBU serta memantau jumlah BBM yang dikeluarkan melalui nozzle dan revenue penjualan BBM.

Sesuai kesepakatan, proses implementasi digitalisasi SPBU akan diselesaikan pada Desember 2018 atau selambat-lambatnya dalam Triwulan pertama tahun 2019.

Penandatanganan Sinergi Digitalisasi SPBU tersebut diwakili oleh Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid dan Direktur Enterprise & Business Service Telkom Dian Rachmawan. Dan disaksikan Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Kepala BPH Migas M. Fanshrullah Asa, Direktur Utama Pertamina NIcke Widyawati, dan Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (31/8).

Kerja sama ini bisa dilaksanakan berkat satu kerjasama sinergi BUMN antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, beserta dukungan dari Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan BPH MIgas.

Baca juga artikel terkait SPBU PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto